Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam di Bandung: Hasan Meninggal, Husein Berjuang Lewati Masa Kritis

Operasi pemisahan bayi kembar siam berusia 13 bulan asal Kabupaten Subang, Husein dan Hasan, dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Shutterstock
Ilustrasi rumah sakit 

TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG - Operasi pemisahan bayi kembar siam berusia 13 bulan asal Kabupaten Subang, Husein dan Hasan, dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Tim dokter melakukan operasi selama 7 jam pada Senin 23 Oktober 2023.

Setelah sehari jalani operasi pemisahan, salah satu bayi kembar siam bernama Hasan dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (24/10/2023) sekitar pukul 12.30 WIB.

Baca juga: Bayi Kembar Siam Asal Brasil Berhasil Dipisahkan dengan Operasi Teknologi Realitas Virtual

Bayi Hasan meninggal setelah tidak mampu melewati masa kritis pascaoperasi.

"Pada hari berikutnya (bayi Hasan) mengalami perburukan.

Dengan menyesal saya sampaikan meninggal pada jam 12.30 WIB," kata Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSHS dr Dikky Drajat saat konferensi pers di RSHS Bandung, Rabu (25/10/2023).

pascaoperasi pemisahan bayi kembar siam Hasan
Tim dokter RSHS Bandung tengah menjelaskan pascaoperasi pemisahan bayi kembar siam Hasan yang meningga dan Husein yang masih berjuang melewati masa kritisnya, di RSHS Bandung, Rabu (25/10/2023).

Dikatakan bahwa tim dokter sudah menyadari masa kritis yang dilewawti dan kemungkinan resiko pemisahan kembar siam tersebut.

“Kami sudah aware akan kemungkinan risiko, bahkan paling berat sekali pun.

Setelah operasi masa kritis harus dilewati, ternyata pada satu pasien kembar mengalami sesuatu hal risiko, yang kami duga.

Pada hari berikutnya, bayi Hasan mengalami perburukan dan Hasan tidak bisa bertahan dan meninggal jam 12.30 WIB,” kata Dikky

Dikky menjelaskan bahwa proses pemisahan kembar siam Husein dan Hasan memiliki kerumitan cukup tinggi, karena selain dempet bagian dada dan perut, juga didalamnya jatung dan liver pun mengalami pendempetan yang ketika di pisahkan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh bayi siam tersebut.

“Di bagian dalam ada selaput jantung bersatu, ketika dipisahkan akan ada lubang selaput jantung.

Itu mungkin merupakan suatu hal yang adaptasinya perlu didapatkan dari bayi siam yang dipisahkan,” ucapnya.

“Juga liver bersatu di bagian depan. Liver ada dua dan mengalami fusi sepanjang 12 x 8 cm, yang mana itu cukup tebal dan seolah kami membuat luka di liver,” sambungnya.

Dikatakan Dikky, bayi Hasan memiliki organ yang lebih besar dari organ sekitar ketika di lakukan pemisahan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved