Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Sosok Muhammad Said Ismail Pemuda yang Habiskan Ratusan Juta untuk Modifikasi Angkot Optimus Prime

Sebuah angkutan kota (angkot) berwarna merah jambu di Sukabumi telah mengalami transformasi luar biasa, menarik perhatian banyak orang.

Editor: muh radlis
IST
Angkot modifikasi (KOMPAS.COM/BUDIYANTO) 

TRIBUNJATENG.COM - Sebuah angkutan kota (angkot) berwarna merah jambu di Sukabumi telah mengalami transformasi luar biasa, menarik perhatian banyak orang.

Angkot yang dulunya sederhana kini telah disulap menjadi kendaraan yang mewah dan nyaman.

Sang pemilik angkot, Muhammad Said Ismail, yang akrab disapa Iyong, mengeluarkan dana sebesar Rp 110 juta untuk mengubah angkot ini menjadi sesuatu yang luar biasa.

Modifikasi tersebut melibatkan perubahan signifikan, termasuk penggantian kursi dengan sofa berlampu warna-warni, pemasangan lantai kaca ketebalan 3 centimeter, dan yang paling menarik adalah sistem audio canggih di bagian belakang angkot.

Sistem audio ini sangat istimewa karena dilengkapi dengan dua speaker yang dapat keluar masuk dengan sendirinya menggunakan motor hidrolik.

Iyong memodifikasi angkotnya dengan konsep Robot Transformers Optimus Prime yang terinspirasi dari film Transformers.

"Saya terinspirasi oleh film Transformers, karena sering menontonnya," kata Iyong ketika diwawancara oleh Kompas.com di Bundaran Sukaraja.

Selain sebagai sarana transportasi umum, angkot ini juga berfungsi sebagai ajang kompetisi audio. Dengan sistem audio yang canggih dan inovatif, kendaraan ini dapat berpartisipasi dalam berbagai kontes audio.

Proses transformasi angkot ini, mulai dari perubahan eksterior hingga interior serta instalasi sistem audio yang canggih, memakan waktu sekitar satu tahun.

"Untuk memodifikasi mobil ini sekitar Rp 110 juta, besarnya pada penyediaan audio system menghabiskan total Rp 90juta," tutur alumni SMA Negeri Sukaraja.

"Audio system yang di belakang dikhususkan untuk ikutan kontes, kalau untuk sehari-hari ada di bagian depan," sambung pemuda lajang yang pernah bekerja di Jakarta.

Menurut Iyong memodifikasi angkotnya tersebut mendapatkan dukungan dari keluarga. Bahkan untuk pengadaan audio system mendapatkan dukungan kakak.

Angkot ini pun masih dipergunakan untuk mengangkut penumpang. Namun tidak dioperasikan setiap hari, paling seminggu dua kali.

Inipun dimaksudkan sekaligus menghangatkan mesin kendaraan. "Ini kan menyangkut hobi ya, jadi operasional tidak setiap hari, pendapatannya juga tidak menentu," aku Iyong.

Hanya saja dengan memodifikasi mobil angkutan umum ini, Iyong berharap dapat mewujudkan impiannya.

Di antaranya dapat mengikuti berbagai kontes audio system baik tingkat daerah maupun nasional. "Bisa berprestasi, bisa menjadi kebanggaan pribadi, keluarga, komunitas, juga yang punya toko audio," harap Iyong.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Pemuda di Sukabumi Modif Angkotnya Rp 110 Juta, Ikut Audisi"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved