Wonosobo Hebat

Sentra Opak Apik Jolontoro di Wonosobo, Tawarkan Produk Unggulan Opak Koin dan Opak Puthil

Tribunjateng.com/Imah Masitoh
Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar meresmikan secara simbolis Sentra Opak Apik Jolontoro saat Penutupan Pendampingan Pengembangan dan Diversifikasi Produk Sentra Industri Kecil Tahun 2023 Kabupaten Wonosobo berlangsung di Hotel FrontOne Harvest Wonosobo, Kamis (2/11/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Mayoritas masyarakatnya pembuat opak, Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Wonosobo menjadi sentra opak di Wonosobo dengan nama Sentra Opak Apik Jolontoro.

Cemilan khas Wonosobo ini banyak digemari dengan teksturnya yang renyah dan memiliki rasa gurih. 

Baca juga: Seni Pertunjukan Opak Abang Kendal Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Opak banyak ditemui di rumah-rumah sebagai hidangan tamu hingga menjadi pilihan buah tangan saat bertandang ke Wonosobo.

Ketua Sentra Opak Apik Jolontoro, Afiani menyampaikan sebanyak 400 KK di Desa Jolontoro menjadi pembuat opak.

"Jadi mereka 400 KK dalam proses berizin. Jadi saya berusaha untuk menggandeng mereka untuk punya perizinan melalui sentra yang baru dibentuk beberapa bulan ini," jelasnya.

Tampilan produk Sentra Opak Apik Jolontoro 2
Tampilan produk Sentra Opak Apik Jolontoro dengan produk unggulan opak koin dan opak puthil.

Sentra Opak Apik Jolontoro baru saja melaunching opak jenis opak koin dan opak puthil menjadi produk unggulan saat ini.

Melalui sentra ini, opak yang dihasilkan sangat diperhatikan dari segi kualitasnya mulai dari bahan baku hingga higienitas. 

"Kita sudah mendapat pelatihan dari Disnakertrans Wonosobo serta menjalin komunikasi dengan Dinkes Wonosobo untuk bisa survey, memberi ilmu, agar tidak terjadi kejomplangan," jelasnya.

Harga opak koin mentah dijual dengan harga 15 ribu rupiah per kilogram langsung dari produsen.

Sementara opak puthil mentah dijual dengan harga 30 ribu rupiah per kilogram. 

Baca juga: Apa Itu Sesar Opak Jogja? Ancaman Gempa Besar dan Tsunami 10 Meter di Selatan Jawa

Setiap bulan per KK di Desa Jolontoro dapat membuat opak mencapai 250 kilogram.

"Bahan baku kita dapatkan dari wilayah Sapuran saja masih mencukupi. Tapi ada juga beberapa yang mengambil dari Banjarnegara," tambahnya.

Pemasaran produk opak di Desa Jolontoro ini sudah sampai berbagai kota di luar Jawa hingga ke luar negeri. (ima)