Belum Kembalikan KTA, PDIP Medan Anggap Bobby Menantang
Bobby terlihat seperti menunjukkan sikap menantang karena mengulur-ulur waktu pengembalian KTA.
TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution hingga kini belum mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan miliknya, terkait dengan sikap politiknya di pilpres 2024 yang berseberangan dengan partainya.
Seperti diketahui, Bobby yang masih berstatus sebagai kader PDI Perjuangan secara terang-terangan telah mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan capres-cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Bobby pun telah didesak oleh PDI Perjuangan untuk mengembalikan KTA, dengan batas waktu 7 hari.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Boydo Panjaitan menyebut, Bobby terlihat seperti menunjukkan sikap menantang karena mengulur-ulur waktu pengembalian KTA. Ia menganggap Bobby tidak menunjukkan sikap beretika perihal pengunduran dirinya.
"Untuk apa menahan-nahan pengunduran dirinya dilakukan? Apa gunanya? Kalau dia sibuk lakukan deklarasi-deklarasi, itu sama aja seperti menantang," ujarnya, Kamis (9/11), dikutip Tribun-medan.com.
"Kalau etika politiknya bagus, enak, kan dia sudah dipanggil, diberikan sedikit peringatan dan imbauan oleh DPP tidak boleh dua kaki," sambungnya.
Menurut dia, Bobby tidak mempunyai etika, karena secara terang-terangan menyatakan dukungan kepada Prabowo dan Gibran, padahal dia masih menjadi kader PDI Perjuangan.
"Jika dukung Prabowo, mundur, kan kita gitu, jika ya, ya iya, jangan iya enggak, untuk apa seperti itu, jadi diri yang membuat kita tidak konsisten," ucapnya.
"Kalau dukung Prabowo, ya mundur, tunjukkan saja etika, tunjukkan hal yang konsisten dan sistematis sesuai aturan yang ada," tambahnya.
Terkait dengan tenggat waktu 7 hari yang diberikan PDI Perjuangan, Boydo mengatakan hal itu tak penting lagi.
Terlebih, dia menambahkan, Bobby merupakan Ketua Umum Relawan Barisan Pengusaha Pejuang yang mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo dan Gibran pada Rabu (8/11).
"Kata Bobby 7 hari ya, lagian kalau sudah deklarasi ya balikin aja, kenapa harus ditahan-tahan? Buat saja surat pengunduran diri dan kirimkan, biar enak, jadi etikanya ada, biar bagus gitu, tandanya saling menghargai," tukasnya.
Adapun, ketika ditanya wartawan tentang pengembalian KTA, Bobby mengaku belum bisa memastikan kapan akan mengembalikan KTA. Ia pun memilih bungkam saat ditanya mengenai apa yang dibahas ketika dipanggil DPP PDI Perjuangan.
"Ini masih jam kerja (sebagai Wali Kota Medan-Red)," katanya, selepas menghadiri kegiatan peresmian pembukaan Pasar Murah di Kecamatan Medan Polonia, Kamis (9/11), dikutip Tribun-medan.com.
Bobby menuturkan, ketika memenuhi panggilan DPP PDI Perjuangan, ia diberi waktu sepekan untuk menentukan arah politiknya.
Sementara mengenai kabar dia hanya diberi waktu 3 hari oleh DPC PDI Perjuangan untuk mengembalikan KTA, Bobby mengaku malah baru tahu dari awak media.
"DPC ya? Saya rasa mungkin kemarin diinformasikan pada saat di dalam ini waktunya sebenarnya dikasih waktu 7 hari dari DPP. Tapi kalau DPC menyuruh saya menyerahkan KTA dengan waktu 3 hari, ini saya juga baru tahu. Nanti akan kami coba tindak lanjuti," bebernya.
Masih ingin di PDIP
Ketika ditanya apakah akan langsung menyerahkan KTA-nya, Bobby tidak menjawab secara gamblang. "InsyaAllah lihat nanti. Saya sudah menyampaikan, yang pasti tidak ada yang saya ubah atau tutupi, tentunya secara kader saya masih ingin jadi kader perjuangan (PDIP-Red)," paparnya.
Mengenai keputusannya mendukung Prabowo dan Gibran, Bobby menyatakan, memiliki pilihan berbeda dengan PDI Perjuangan dalam menentukan nasib bangsa.
"Namun, dalam menentukan nasib bangsa ini saya memang berbeda. Memang DPP sampaikan kita harus bisa memilih dalam hal itu," jelasnya.
Ia pun mengungkapkan, sudah meminta izin kepada DPP PDI Perjuangan sebelum mengikuti kegiatan deklarasi dukungan kepada Prabowo.
"KemarIn kegiatan yang di hari Rabu juga saya sudah minta izin, kemarin ke DPP, yang kegiatan deklarasi (Pengusaha Pejuang Dukung Prabowo-Gibran-Red)," terangnya.
Bobby pun sekali lagi memastikan bahwa dirinya masih menjadi kader PDI Perjuangan. "Apanya? Sejauh ini saya masih kader perjuangan (PDIP-Red)," ucapnya.
Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto kembali mengingatkan Bobby harus mengundurkan diri dari PDI Perjuangan dan mengembalikan KTA terlebih dahulu jika memang ingin mendukung capres-cawapres KIM.
Menurut dia, PDI Perjuangan telah melakukan klarifikasi terkait dengan dukungan Bobby kepada Prabowo tersebut. Selain itu, PDI Perjuangan juga telah berbicara dengan baik-baik mengenai masalah itu.
"Ya kalau itu kan sangat jelas, partai politik punya disiplin, PDI Perjuangan itu kokoh. Kemudian klarifikasi sudah dilakukan. Ketika anggota partai memberikan dukungan kepada calon lain, itu kan suatu bentuk political dissenting opinion (pendapat berbeda dalam berpolitik-Red) sehingga tentu saja kami akan melakukan proses," jelasnya.
"Dan kemarin kami sudah berbicara baik-baik, sehingga kalau mau mendukung yang lain silakan, tapi kemudian mengundurkan diri, KTA-nya dikembalikan," tukasnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (9/11). (TribunMedan.com/Anisa Rahmadani/Anugrah Nasution/Tribunnews/Febri Prasetyo/Faryyanida Putwiliani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.