Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Tekan Angka Inflasi Sejumlah Upaya Terus Digenjot Pemprov Jateng

Program untuk menekan inflasi daerah terus digancarkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah alias Jateng.

Penulis: budi susanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
istimewa
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah secara daring di kantornya, Senin (13/11/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Program untuk menekan inflasi daerah terus digancarkan Pemprov Jateng.

Satu di antaranya melalui operasi pasar dan gerakan pasar murah yang digelar diberbagai wilayah di Jateng

Tujuannya guna menekan inflasi yang pada Oktober 2023 lalu mencapai 2,81 persen. 

Baca juga: Dorong Gerakkan Tanam di Pekarangan, Pemprov Jateng Sediakan 3 Ribu Benih Cabai Gratis

Dikatakan Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, instruksi telah dilakukan ke satgas pangan dan tim pengendalian inflasi daerah (TPID) di tingkat provinsi dan kabupaten kota.

Khususnya di daerah-daerah yang inflasi dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) masih tinggi.

"Kami akan terus melakukan langkah-langkah guna menurunkan kembali inflasi ini. Walaupun posisi kita masih aman dan berada di tengah-tengah dibandingkan provinsi lain," kata Nana usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara daring di Kantor Gubernur Jateng, Senin, (13/11/2023).

Dikatakannya, upaya yang telah dilakukan dengan meningkatkan operasi pasar dan gerakan pasar murah. 

Terkait upaya tersebut, Nana mengatakan Pemprov Jateng terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Bulog dan Kementerian terkait.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan Bulog, kemudian kementerian lain dan Satgas Pangan. Kegiatan-kegiatan operasi pasar dalam bentuk gerakan pasar murah terus kami tingkatkan," katanya.

Nana juga menginstruksikan kepada Satgas Pangan daerah dan kepolisian untuk lebih intens memantau harga pasar. 

Khususnya harga kebutuhan pokok atau volatile food yang berpotensi menyumbang inflasi

Dengan dilakukan pantauan itu, pemerintah juga bisa langsung mengindentifikasi penyebab kanaikkan harga tersebut, bisa jadi karena distribusinya atau memang sudah kekurangan pangan. 

“Kami juga akan cari solusi untuk menstabilkan kembali harga-harga pangan yang ada di masyarakat ini," ucap Nana.

Dengan begitu, pemerintah bisa langsung segara dilakukan tindakan cepat apabila terjadi gejolak harga.  

Setidaknya ada lima komoditas yang mengalami gejolak harga. Di antaranya beras medium, beras premium, cabai rawit, cabai merah, dan gula. 

Lima komoditas itu menjadi fokus dalam operasi pasar yang akan dilakukan mulai tengah pekan ini. 

Selain itu, akan dilakukan pantauan dan evaluasi beberapa daerah dengan IPH tinggi. 

Saat ini ada empat daerah dengan IPH tinggi yang menjadi perhatian khusus Pj Gubernur Jateng. Yaitu Cilacap, Kebumen, Blora dan Kota Tegal.

“Empat ini yang akan kami lakukan evaluasi dan kami juga akan lakukan langkah-langkah intervensi supaya harga-harga itu segera normal atau stabil kembali," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan, setiap kepala daerah harus serius untuk mengendalikan harga bahan pokok. Pemantauan soal harga harus dilakukan secara rutin dan konsisten.

"Satgas pengendalian inflasi cek pasar tiap hari. Sebab setiap daerah tidak sama, (gejolak) komoditas juga tidak sama. Cek penyebabnya. Kalau suplai kurang, bagaimana bisa mendapatkan suplai, kalau distribusi kurang berarti logistik yang macet," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved