Wonosobo Hebat

Sosialisasi Program Bangga Kencana, Upaya Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Strategis

Pemkab Wonosobo
Kegiatan Road Show Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting dalam Rangka Hari Ibu tahun 2023, di Pendopo Bupati, Senin (13/11/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Road Show Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting dalam Rangka Hari Ibu tahun 2023, berlangsung di Pendopo Bupati, Senin (13/11/2023). 

Inspektur Utama BKKBN RI Ari Dwi Kora Tono menjelaskan, Program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) adalah kegiatan penyampaian informasi mengenai program KKBPK.

Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga dan masyarakat dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas.

“Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) milik BKKBN RI, kini dikemas dalam istilah baru, yaitu Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana atau disingkat Bangga Kencana,” terangnya.

Hal senada juga disampikan Kepala DPPPKBPPA Wonosobo Dyah Retno Sulistiyowati, BKKBN bersama Pemerintah Kabupaten Wonosobo melaksanakan kegiatan Sosialisasi Penguatan Program Bangga Kencana dan Upaya Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Strategis.

Kegiatan ini melibatkan semua unsur mulai dari pemerintah daerah setempat, tokoh agama, serta mitra kerja. 

Hal ini, sebagai upaya dalam mendekatkan Program Bangga Kencana dengan masyarakat dan menghadirkan peran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dalam mencegah terjadinya anak Stunting di tengah keluarga Indonesia.

Lebih lanjut dijelaskan, tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga, remaja dan masyarakat terhadap Program Bangga Kencana serta Percepatan Penurunan Stunting.

"Ini dilakukan dengan integrasi edukasi secara efektif, konvergen dan terintegrasi melalui komitmen penentu kebijakan (Stakeholders) dan pemangku kepentingan (mitra kerja) dengan melibatkan lintas sektor di tingkat pusat, provinsi, dan Kabupaten Wonosobo,” ungkap Dyah.

Sementara itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat memandang strategis pelaksanaan Program Bangga Kencana sebagai salah satu kerangka pembangunan manusia.

Salah satunya dengan menempatkan masyarakat sebagai subyek sekaligus obyek dari pembangunan, yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan kesejahteraan generasi masa depan.

“Kompleksitas stunting mengharuskan kita semua untuk berkolaborasi secara berkesinambungan, dan semakin menguatkan sinergi bersama, sehingga mampu menurunkan prevalensi stunting di Wonosobo secara signifikan,” ujarnya.

Menurutnya, suksesnya Program Bangga Kencana dan penanganan stunting, hanya dapat diselesaikan dengan konvergensi dukungan serta keterlibatan kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas, dunia usaha, akademisi dan media (pentahelix).

“Sudah barang tentu diperlukan peran aktif dan komitmen seluruh elemen masyarakat Wonosobo, untuk bersinergi dengan pemerintah dan seluruh stakeholders lainnya dalam penanganan stunting,” tegasnya.

Bupati menekankan, kolaborasi antar pihak menjadi sebuah kunci dalam penanganan berbagai permasalahan di daerah, dalam hal ini, peran dari seluruh stakeholders sangat diperlukan dalam menyukseskan Bangga Kencana dan penanganan stunting. 

Harapannya kemitraan dan sinergi antar pihak dapat terus dikuatkan, untuk mencapai Wonosobo bebas stunting, mewujudkan penduduk tumbuh seimbang, serta terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif mencapai Indonesia Emas 2045. (ima)