Nasdem Sindir PDIP Tak Cengeng Hadapi Tekanan
PDIP kan partai yang sudah sangat tua, sudah sangat berpengalaman, terbiasa menghadapi sesuatu, harusnya jangan cengeng dong
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali meminta PDI Perjuangan tak perlu cengeng dalam menghadapi tekanan-tekanan yang muncul menjelang pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Ali merespons pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengaku mendapatkan tekanan dari penguasa, dan mengaku telah menjalin komunikasi dengan kubu Anies-Muhaimin (Amin) terkait dengan masalah itu.
"PDIP kan partai yang sudah sangat tua, sudah sangat berpengalaman, terbiasa menghadapi sesuatu, harusnya jangan cengeng dong," katanya, dalam keterangannya, Selasa (21/11).
Ali pun membantah kubu pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bersatu dengan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk memusuhi pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Jadi, sekali lagi bahwa Koalisi Perubahan itu tidak akan pernah membangun koalisi yang semangatnya kemarahan dan kebencian," ujarnya.
Ia menegaskan, Koalisi Perubahan dan TPN tidak menjalin komunikasi untuk menyerang Prabowo-Gibran. Dia menambahkan, koalisi harus dibangun atas dasar perasaan yang sama.
"Jadi kalau kemudian kami membangun koalisi itu harus visinya setara, semangatnya, ke-Indonesia-annya setara. Jangan kemudian kelompok itu dibangun hanya karena kebencian, kemarahan. Koalisi itu harus dibangun dengan perasaan yang sama," tuturnya.
Ali mengingatkan bahwa kubu Anies-Cak Imin menyambut pemilu 2024 dengan riang gembira. "Hari ini kami menyambut pemilu, pilkada, pilpres dengan perasaan happy saja, dengan riang gembira, dan sebagai partai politik harusnya lebih adaptif, lebih tahan dengan situasi," ucapnya.
Ia menyatakan, Koalisi Perubahan selalu mengajak kepada seluruh pasangan calon maupun tim pemenangannya untuk menciptakan pemilu yang aman, damai, dan kondusif.
"Kami malah mengajak tiga paslon, ayo kita dukung sama-sama, ayo kita dukung bersama, ayo kita bangun komitmen bersama di hadapan rakyat untuk menciptakan pemilu yang damai," bebernya.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kembali mengemukakan isu soal netralitas aparat negara. Isu itu semakin mencuat setelah Ganjar-Mahfud akan berhadapan dengan pasangan Prabowo-Gibran di pilpres 2024.
Tekanan-tekanan itu, menurut dia, antara lain berupa penurunan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD di sejumlah daerah, serta intimidasi terhadap tim sukses.
"Cukup banyak (tekanan yang muncul-Red). Kami menyepakati dengan Amin juga, (adanya-Red) penggunaan suatu instrumen hukum, instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini, kami juga membangun komunikasi dengan Amin, karena merasakan hal yang sama," bebernya. (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.