Berita Internasional
Benjamin Netanyahu Nyatakan Gempuran Ke Gaza Akan Dilanjutkan setelah Gencatan Senjata 4 Hari
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan gempuran ke gaza akan terus berlanjut setelah waktu gencatan senjata selama 4 hari berakhir.
TRIBUNJATENG.COM, JERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan gempuran ke gaza akan terus berlanjut setelah waktu gencatan senjata selama 4 hari berakhir.
Adapun, Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyetujui gencatan senjata selama empat hari dalam perang di Gaza pada Rabu (22/11/2023).
Kesepakatan ini diharapkan akan membebaskan ratusan warga Palestina yang ditahan Israel dan puluhan warga Israel yang ditahan Hamas.
Gencatan senjata tersebut meningkatkan harapan untuk mengakhiri serangan Israel ke Gaza, di mana sekitar 2,3 juta orang telah terjebak akibat blokade Israel sejak 2007.
Baca juga: Inilah yang Akan Dilakukan Israel & Hamas Selama Gencatan Senjata 4 Hari
Baca juga: Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari di Gaza, Akan Saling Bebaskan Sandera
Serangan itu dipicu serangan mematikan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober.
Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan Israel akan berlanjut setelah gencatan senjata berakhir.
Israel mengeklaim tujuan serangan adalah menghancurkan kemampuan militer Hamas dan mengembalikan 240 orang yang ditahan Hamas di Gaza.
Namun, kenyataannya, serangan-serangan Israel menewaskan ribuan warga sipil termasuk anak-anak dan perempuan.
Serangan-serangan Israel juga menargetkan infrastruktur-infrastruktur sipil seperti sekolah, rumah sakit, kamp pengungsi, masjid, dan gereja.
“Saya ingin menjelaskannya. Perang terus berlanjut. Perang terus berlanjut. Kami akan melanjutkannya sampai kami mencapai semua tujuan kami,” kata Netanyahu, Rabu, seperti dikutip dari The Associated Press.
Ia juga menambahkan, dia telah menyampaikan pesan yang sama melalui telepon kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Dia mengatakan telah menginstruksikan agen mata-mata Mossad untuk memburu para pemimpin Hamas yang diasingkan di mana pun mereka berada.
Upaya gencatan senjata menghadapi rintangan lain ketika penasihat keamanan nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan dalam pengumuman larut malam bahwa kesepakatan tersebut tidak akan berlaku sebelum Jumat, satu hari lebih lambat dari perkiraan semula.
Hanegbi tidak memberikan alasan atas penundaan tersebut, namun stasiun televisi Israel, Channel 13, mengatakan masih ada beberapa detail yang sedang diselesaikan pada menit-menit terakhir.
Jika diterapkan, kesepakatan itu untuk sementara akan membekukan kedua belah pihak pada saat yang sulit.
WNI Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak saat Berburu di Timor Leste |
![]() |
---|
Balita Tunggui Jenazah Ibunya Selama 3 Hari, Tetangga Baru Tahu Setelah Cium Bau Tak Sedap |
![]() |
---|
Aturan Baru di Terengganu Malaysia: Pria Tidak Salat Jumat Dipenjara 2 Tahun dan Didenda Rp10,7 Juta |
![]() |
---|
Suasana Mencekam saat Mesin Pesawat Meledak di Udara, Penumpang Kirim Pesan Perpisahan ke Keluarga |
![]() |
---|
Daftar 4 Negara Sudah Bisa Bayar Pakai QRIS: Jepang Terbaru, China Segera Menyusul? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.