Berita Regional
Buntut Kasus Pembacokan, Warga 3 Desa Saling Serang
Warga tiga desa tersebut saling serang menggunakan kayu, batu, hingga senjata tajam (sajam).
TRIBUNJATENG.COM, BIMA - Bentrokan terjadi pada Kamis (23/11/2023) malam di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sekelompok warga yang terlibat berasal dari Desa Talabiu, Penapali, dan Dadibou.
Warga tiga desa tersebut saling serang menggunakan kayu, batu, hingga senjata tajam (sajam).
Baca juga: Warga 2 Desa di Wonosobo Bentrok, Dipicu Perkelahian Saat Nonton Acara Musik Dangdut
Satu orang warga Desa Talabiu bernama Arsyad terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat terkena anak panah.
"Bentrokan ini buntut dari adanya kasus pembacokan kemarin, korbannya itu warga Desa Dadibou," kata Camat Woha Irfan saat dikonfirmasi, Kamis.

Irfan menjelaskan, pada Rabu (22/11/2023) dini hari warga Desa Dadibou bernama Mulyadin (35) menjadi korban pembacokan di sekitar Ponpes Al Maliki di Desa Talabiu.
Atas kejadian itu warga Desa Dadibou kemudian menggelar aksi blokade jalan raya untuk mendesak polisi menangkap pelaku.
Namun, karena minimnya saksi, polisi kesulitan mengungkap pelaku pembacokan yang dicurigai berasal dari Desa Talabiu.
"Blokade jalan hari pertama sempat dibuka polisi setelah warga mendapat pemahaman bahwa kasus itu dalam proses penyelidikan," ujarnya.
Sehari berselang tepatnya pada Kamis (23/11/2023) sore, warga Desa Dadibou yang kecewa lantaran pelaku tak kunjung diungkap polisi kembali memblokade jalan raya.
Selain itu, mereka juga diduga membakar gudang tempat penyimpanan garam milik warga Desa Talabiu dan Penapali yang berada di batas desa.
Buntut dari kejadian itu warga dari Desa Talabiu dan Penapali kemudian saling serang dengan warga Desa Dadibou.
"Karena ada pembakaran tempat penyimpanan garam itu sehingga terjadi aksi saling serang menggunakan senjata tajam," jelasnya.
Menurutnya, ketegangan antar kelompok warga dari tiga desa ini berlangsung sekitar satu jam.
Mereka membubarkan diri setelah anggota TNI dan Polri turun mengamankan lokasi.
Kendati sudah kondusif, lanjut Irfan, aparat keamanan masih disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan.
"Untuk satu warga yang terkena anak panah sekarang masih dirawat di rumah sakit Bima," ungkapnya.
Kapolsek Woha AKP Syaiful Anhar membenarkan adanya bentrokan warga dari tiga desa tersebut.
Namun, ia belum bisa memberikan keterangan secara detail terkait persoalan ini karena masih berada di luar daerah.
"Memang ada bentrokan itu, cuma saya belum bisa kasih penjelasan ini karena masih di Mataram," kata Syaiful Anhar. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Tiga Desa di Bima NTB Bentrok, 1 Orang Terkena Panah"
Baca juga: Duel Maut gara-gara Konflik Lahan Sawah Tewaskan 3 Orang di Bengkulu, Korban Selamat Jadi Tersangka
Pesan Haru Pria 25 Tahun Sebelum Tewas Lompat ke Sungai, Malu Pulang ke Rumah |
![]() |
---|
Dua Pemilik Rumah Jadi Korban, Ledakan Misterius di Jatim Menghancurkan Hunian dan Mobil |
![]() |
---|
Wisudawati UIN Walisongo Kehilangan 2 HP di Kampus Seusai Acara Wisuda, Kasus Dilaporkan ke Polisi |
![]() |
---|
Kecurigaan Pak Kades di Lokasi Pengecoran Janda Muda Hamil: Tidak Ada Pembangunan |
![]() |
---|
Setelah Ritual Tabur Bunga Mawar, Beredar Kabar Bripda Alvian Sinaga Pembakar Pacar di Kos Ditangkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.