Berita Kota Semarang
Pak Bas PUPR Pastikan Pompa Rusak di Tenggang dan Sringin Segera Beroperasi Lagi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memastikan pompa rusak di Rumah Pompa Tenggang dan Sringin segera beroperasi la
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memastikan pompa rusak di Rumah Pompa Tenggang dan Sringin segera beroperasi lagi.
Perbaikan tengah dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Hal itu disampaikan usai meninjau sejumlah rumah pompa di Kota Semarang, Jumat (1/12/2023).
Dari hasil tinjauannya, dari lima pompa di Sringin hanya beroperasi tiga. Sedangkan, dua lainnya mengalami bocor. Adapun di Rumah Pompa Tenggang, dari enam pompa, tiga diantaranya rusak.
"Sekarang akan diperbaiki. Ini kebetulan pabriknya di Semarang. Akan selesai tanggal 5 Desember," ucap Pak Bas, sapaan akrab Basuki Hadimuljono.
Baca juga: Penyebab Banjir di Kaligawe-Genuk Semarang Terungkap, Ternyata Dua Rumah Pompa Tidak Bekerja
Baca juga: Upaya Pemerintah Kota Semarang dalam Penanganan Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul
Baca juga: Pak Bas Apresiasi Kota Semarang, Dinilai Berkomitmen Jadi Kota Pelestari Berkelanjutan Cagar Budaya
Sementara ini, pihaknya mendatangkan pompa mobile untuk membantu mempercepat penanganan banjir di ibu kota Jawa Tengah. Ada sembilan pompa mobile atau pompa portabel yang dikerahkan.
Empat ditempatkan di Tengang, dua di Sringin, dan lainnya di beberapa titik. Selain itu, Kota Semarang juga dibantu pompa dari BBWS Solo dan Jakarta yang saat ini ditempatkan di Terboyo.
Menurutnya, pompa Sringin maupun Tenggang memang sudah cukup lama. Pompa tersebut merupakan pengadaan 2018.
"Klasik saja ini, Pekalongan, Tegal, Jakarta, semua main pompa. Memang harus siap saat musim hujan. Sebenarnya sudah siap, begitu kita operasikan ada masalah," jelasnya.
Di samping perbaikan pompa dan pengerahan pompa mobile, Basuki menyebut, PUPR memiliki rencana pengendalian banjir jangka panjang di Kota Semarang dengan mengoptimalkan Rumah Pompa Waru, Kandang Kebo, dan Muktiharjo.
"Kami akan lebih banyak mengalihkan beban ke KBT (Kanal Banjir Timur), tidak tergantung ke tenggang. Ada Kali S , Muktiharjo, Sungai tneggang kami belokkan ke kiri, masuk ke Waru. Dari Waru tambag pompa, masuk ke KBT," terangnya.
Dengan sistem tersebut, menurutnya, beban Tenggang maupun Sringin tidak terlalu berat. Detail enginering desain (DED) sudah ada. Dia berharap, bisa terealisasi pada 2024 mendatang. (eyf)
Pembahasan Raperda RPJMD Kota Semarang Jadi Prioritas, Sesuaikan Visi Misi Wali Kota Terpilih |
![]() |
---|
TERUNGKAP, Ini Penyebab Sepeda Motor Jupiter Z Ada di Tumpukan Sampah Gunungpati Semarang |
![]() |
---|
VIRAL, Aksi Nekat Pengendara CBR Pelat Merah Pukul Operator SPBU, Gegara Tak Boleh Isi Pertalite |
![]() |
---|
Duduk Perkara Sejoli Lawyer Saling Lapor ke Polisi, Sama-sama Laporan Jadi Korban Penganiayaan |
![]() |
---|
Luasan Wilayah Banjir dan Rob di Semarang Masih Tersisa 3,43 Persen, Ini Upaya Pemkot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.