Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Artis

Inilah Sosok Pak Tua yang Banyak Bantu Kiki MCI Season 11 hingga Jadi Runner-Up

Kiki bercerita, Pak Tua lah yang memintanya segera pergi ke Jakarta. Kiki mengaku sudah lama mendambakan tinggal di Jakarta

Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
INSTAGRAM
Inilah Sosok Pak Tua yang Banyak Bantu Kiki MCI Season 11 hingga Jadi Runner-Up 

Inilah Sosok Pak Tua yang Banyak Bantu Kiki MCI Season 11 hingga Jadi Runner-Up

TRIBUNJATENG.COM - Inilah sosok Pak Tua yang banyak bantu Kiki MCI season 11 hingga jadi runner up.

Sosok Kiki belakangan ini banyak disorot setelah menjadi juara 2 MasterChef Indonesia Season 11.

Kiki menceritakan perjalanan karirnya di MasterChef Indonesia season 11 tidaklah mudah.

Ia bahkan nekat ke Jakarta hanya dengan membawa uang Rp 200 ribu.

Hal ini diungkap oleh Kiki MCI saat menjadi bintang tamu di channel Youtube Agatha Chelsea.

Sebelum berangkat ke Jakarta, Kiki memiliki banyak pertimbangan.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut dirundingkan dengan keluarganya.

"Di situ kondisi memang aku harus berani survive gitu loh.

Aku udah ngobrol sama ayah, sama ibu, semua di rumah 'Kayak gimana nih?'

Kalau mereka sih gak usah dipikirin, jalan aja, Bang. Cuma aku gimana juga," beber Kiki MCI.

Kemantapan hati Kiki untuk mengadu nasib di Jakarta didukung oleh Pak Tua.

Sosok Pak Tua merupakan paman Kiki, kakak dari ayahnya.

Kiki bercerita, Pak Tua lah yang memintanya segera pergi ke Jakarta.

Kiki mengaku sudah lama mendambakan tinggal di Jakarta.

Ia menjadikan ajang kompetisi memasak MasterChef Indonesia sebagai batu lompatan.

"Pak Tua, saudara yang di Jakarta itu abangnya ayah, itu dia ngomong kayak 'udah Ki ayo ke Jakarta' karena dia sering mendengar keluh kesahku," beber Kiki.

"Aku dari dulu pengen ke Jakarta, cuma belum dapat batu lompatannya aja, nah inilah MasterChet Indonesia ini batu lompatannya," lanjut dia.

Akhirnya pria bernama lengkap Rizkusyah Putra Singarimbun tersebut bertolak ke Jakarta.

Kiki mengaku, saat itu belum menerima gaji dari pekerjaannya.

Uang yang ia miliki hanya Rp 200 ribu untuk dibawa ke Jakarta.

"Belum gajian tuh, masih tanggal 26 kan, jadi nggak punya duit kan.

Ya sudah bawa Rp200 ribu tuh," kata Kiki.

Dengan kondisi tersebut, Kiki tahu bahwa ia harus menghemat uang yang ada.

Kiki bahkan memilih untuk melakban kopernya sendiri daripada di-wrap di bandara.

"Sampai ke Bandara Kualanamu, kan kita harus nge-wrap koper, aku berpikir kalau aku wrap sayang gitu, sampai segitunya loh.

"Aku beli lakban yang warna cokelat, itu koper aku gituin, maksudnya biar kalau jatuh nggak pecah, sehemat itu, seenggaknya masih punya uang," terang Kiki.

Beberapa hari tinggal di Jakarta, Kiki kehabisan uang.

Kiki MCI menjelaskan bahwa pihak MasterChef Indonesia menanggung biaya tempat tinggal dan beberapa hal lain.

Hanya saja, Kiki merasa ia tetap membutuhkan uang pegangan untuk keperluan-keperluan pribadi.

Oleh karena itu, Kiki menghubungi Pak Tua untuk meminta bantuan.

"Akhirnya berjalannya waktu sehari dua hari tiga hari habis duitku.

Aku sudah mulai bingung kan kayak memang semua kita di-cover, mulai dari tempat tinggal, transport, tiket, semua dan lain-lain itu dari pihak acaranya," ungkap Kiki.

"Cuma kayak gak mungkin juga aku ngambilin duit kan, akhirnya aku telpon Pak Tua," lanjut dia.

Kepada Pak Tua, Kiki menceritakan kesulitan yang sedang ia hadapi.

"Aku bilang gimana, baju juga harus ganti-ganti terus setiap hari nggak boleh sama, aku juga udah gak ada duit nih," beber Kiki kepada Pak Tua.

Pak Tua kemudian mencari bantuan dengan mengumpulkan semua saudara di Jakarta.

Kiki pun akhirnya menyadari bahwa keluarganya benar-benar ada saat dia membutuhkan bantuan.

Kiki merasa mendapat dukungan penuh dari saudaranya.

"Akhirnya ya sudah dia kumpulin semua abang-abang, sepupu, saudara semua yang ada di Jakarta ditelponin buat bantu aku."

"Di situlah aku ngerasa wah keluargaku ini beneran ada waktu aku butuh."

"Kayak aku di sini di full support dari saudara semua gitu loh, mulai dari baju dan duit," kata Kiki.

Banyaknya dukungan dari keluarga itu membuat Kiki merasa sedih ketika sempat pulang di top 8 MCI Season 11.

Ia tak mau pulang karena hal yang konyol.

"That's why kayak aku kemarin kan sempat pulang di top delapan ya gara-gara karena ada kerang, itu sebenarnya sedih bukan karena gagal ngolah kerangnya itu."

"Tapi kayak waduh gimana yang udah support aku, gimana harusnya aku bisa sampai grand final. Aku udah 2 bulan 3 bulan di sini masa pulang dengan konyol gitu kan," bebernya.

Kemudian saat kembali diberi kesempatan untuk berjuang di MCI 11, Kiki berupaya untuk menampilkan performa terbaiknya.

Ia pun akhirnya sampai di babak grand final dan menjadi runner-up MCI Season 11.

"Ternyata memang di situ aku masih bisa lanjut dan makanya dari situ aku udah enggak mau under performance sampai ke grand final," tandas Kiki.

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved