Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Update Terbaru, 68 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Tanzania, Upaya Pencarian Terus Dilakukan

Hujan deras yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Tanzania pada akhir pekan lalu mengakibatkan korban tewas bertambah menjadi 68 orang

Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
TRIBUNNEWS
Hujan deras yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Tanzania pada akhir pekan lalu mengakibatkan korban tewas bertambah menjadi 68 orang 

Update Terbaru, 68 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Tanzania, Upaya Pencarian Terus Dilakukan

TRIBUNJATENG.COM- Hujan deras yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Tanzania pada akhir pekan lalu mengakibatkan korban tewas bertambah menjadi 68 orang pada Senin (4/12/23).

Perdana Menteri Tanzania, Kassim Majaliwa mengonfirmasi bahwa saat ini petugas penyelamat mencari korban yang terjebak.

Dilansir dari AFP, Sedikitnya 68 orang dilaporkan tewas dan 116 orang lainnya mengalami luka-luka.

Operasi pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan dengan bantuan militer karena orang-orang dikhawatirkan terkubur dalam lumpur tebal.

“Kami di sini di depan mayat rekan-rekan kami. Kami telah kehilangan 68 orang yang kami cintai. Dari total korban yang hilang, 23 laki-laki dan 40 perempuan,” kata Majaliwa dalam upacara pemakaman di daerah bencana di Distrik Hanang, Tanzania utara dikutip dari Al Jazeera, Selasa (5/12/2023).

“Rekan-rekan warga Tanzania, ini adalah sebuah tragedi,” imbuhnya lagi.

Bencana tanah longsor tersebut sudah menghancurkan separuh dari satu desa yang di datangi Majaliwa.

Sementara itu sekitar 100 rumah terendam di desa Katesh, sekitar 300 kilometer utara ibu kota, Dodoma, dan petugas penyelamat terus mencari orang-orang yang terkubur dalam lumpur.

Sebelumnya, juru bicara kepresidenan Zuhura Yunus pada Senin (4/12) mengatakan bahwa bencana ini berdampak pada 1.150 rumah tangga dan 5.600 orang, dan 300 hektare lahan pertanian juga hancur.

"Meskipun terdapat banyak tantangan yang dihadapi dalam upaya penyelamatan karena jalan rusak dan lumpur serta kayu memenuhi jalan, pemerintah melakukan yang terbaik untuk mengatasinya,” tegas Yunus.

Bencana Pertama di Tanzania

Mengutip dari Kompas.com, banjir dan tanah longsor yang terjadi di Tanzania ini menjadi bencana terbaru akibat cuaca ekstrem yang melanda negara-negara Afrika Timur seperti Ethiopia, Kenya, Somalia, dan Sudan Selatan.

Sejak bulan Oktober lalu, ratusan orang telah tewas saat musim hujan mulai datang.

Banjir ini terjadi setelah periode kekeringan parah yang menyebabkan tanah di wilayah tersebut menjadi lebih kering dan kurang mampu menahan air sehingga meningkatkan risiko banjir bandang.

Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan dalam KTT Iklim PBB COP28 di Dubai beberapa waktu lalu sempat menyoroti bahwa negara-negara miskin menghadapi risiko bencana akibat perubahan iklim.

Padahal, kata dia, negara-negara kaya di Barat yang harusnya memikul tanggung jawab atas sebagian besar emisi kumulatif yang mendorong perubahan iklim di dunia.

“Harus dikatakan, komitmen yang tidak terpenuhi mengikis solidaritas dan kepercayaan, serta mempunyai konsekuensi yang merugikan dan merugikan bagi negara-negara berkembang,” kata Samia Suluhu.

“Negara saya sendiri kehilangan 2 hingga 3 persen PDB-nya karena perubahan iklim," imbuhnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved