Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Sejak Kecil Sudah Jadi Korban Kabut Asap: Kisah Nasywa Siswi SMA di Jambi, Ikut Bangun Taman Ekologi

Lingkungan alam dan manusia tempat dia tumbuh sejak kecil adalah salah satu faktor yang berpengaruh kuat atas pembentukan karakter Nasywa.

Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI NASYWA ADIVIA WARDANA
Nasywa Adivia Wardana, siswi SMA Negeri 2 Kabupaten Tebo, Jambi wakil Indonesia dalam pertemuan internasional yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).  

Nasywa Adivia Wardana juga berkesempatan menjadi salah satu pembicara termuda (16 tahun) mewakili Indonesia di COP28 Women and Gender Pavilion Session, bertajuk Young and Fearless the Powerfull Voices of Young Women Environmental Ringht Defenders.

"Sejak kecil saya sudah menjadi korban bencana kabut asap di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Jambi dan tinggal di rumah berbulan-bulan ditemani masker dan tabung oksigen serta tidak bisa ke sekolah dan bermain dengan kawan sebaya.” kata Nasywa.

Baca juga: Mahasiswi UIN Jambi yang Viralkan Bullying Dinilai Coreng Nama Baik Kampus, Bikin Pernyataan Salah

Baca juga: Eks Anggota DPRD Jambi Terdakwa Kasus Suap Uang Ketok Palu Zumi Zola Meninggal di Tahanan

Dia menuturkan, setiap hari dirinya mendengarkan tentang kabut asap akibat kebakaran lahan gambut dan hutan untuk perkebunan besar kelapa sawit secara berulang-ulang.

Itulah mengapa, dia dan anak-anak lainnya juga sering terlibat aksi menuntut penanganan kabut asap, melakukan pelayanan terhadap korban asap, menulis puisi dan tampil menyanyikan lagu-lagu tentang alam.

Di usia remaja, Nasywa Adivia Wardana mulai terlibat dalam perjuangan dan kegiatan pemulihan lingkungan hidup secara langsung.

Hingga akhirnya memutuskan tinggal dan melanjutkan sekolah di pedesaan, terlibat serta membangun taman ekologis Rivera Park di Kabupaten Tebo.

Mengubah tanah dan sungai yang rusak akibat pertambangan emas tradisional menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Provinsi Jambi.

Nasywa Adivia Wardana juga aktif mempromosikan penanaman tanaman pangan organik yang ramah lingkungan.

Dia merasakan perjuangan pemulihan lingkungan hidup itu tidak mudah.

Dukungan pemerintah yang terbatas terhadap pembangunan ekowisata, terbatasnya penghidupan ekonomi dan pengetahuan masyarakat, sehingga masih bergantung hidup, mau tidak mau, dari produksi yang merusak lingkungan adalah tantangan tersendiri.

Kehadirannya di COP28 Dubai adalah suatu kebanggaan.

Semakin mengukuhkan perhatiannya pada dunia aktivis, terutama dalam isu lingkungan hidup dan keadilan gender.

Dia mengaku matanya semakin terbuka melihat dunia.

Penderitaan yang dia alami juga dirasakan oleh jutaan remaja dan perempuan di seluruh dunia. (*)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Surya.id berjudul Sosok Nasywa, Siswi SMA di Jambi Jadi Pembicara Pertemuan Internasional Perubahan Iklim di Dubai

Baca juga: 4 Bocah Surabaya Syok Saat Berenang di Rawa, Isi Bungkusan Plastik Ternyata Potongan Payudara Wanita

Baca juga: Laga Dewa United vs Bali United Berakhir Imbang 1-1, Sempat Dihentikan Kurang Lebih 1 Jam 20 Menit

Baca juga: 3 Cara Gampang Lihat Status WA WhatsApp Mantan Tanpa Ketahuan

Baca juga: Pemudik Nataru Diprediksi 107 Juta, Kemenhub Siapkan Mudik Gratis

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved