Wonosobo Hebat

Kunjungi Klenteng Hok Hoo Bio, Stafsus Menag Wibowo Prasetyo Apresiasi Kerukunan Umat di Wonosobo

Tribunjateng.com/Imah Masitoh 
Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo saat mengunjungi Klenteng Hok Hoo Bio Wonosobo, Sabtu (9/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo berkunjung ke Klenteng Hok Hoo Bio Wonosobo, Sabtu (9/12/2023) malam.


Kunjungannya kali ini, Stafsus Menag Wibowo Prasetyo ingin melihat bagaimana potret kerukunan umat beragama di Kabupaten Wonosobo.


Salah satunya Klenteng Hok Hoo Bio Wonosobo yang menjadi tempat ibadah agama Budha, Konghucu, dan juga agama Tao.

Baca juga: Pipa Aliran Pamsimas Tertimpa Longsor, 140 KK di Dusun Sarijoyo Wonosobo Sulit Dapat Air Bersih

Baca juga: Pemkab Wonosobo Antisipasi Pengendalian Inflasi Jelang Akhir Tahun


Wibowo Prasetyo mengatakan, tingginya kerukunan umat beragama di Kabupaten Wonosobo perlu menjadi contoh.


"Di Wonosobo tingkat kerukunan perlu kita contoh dengan hidup berdampingan dengan agama lain menunjukan toleransi yang telah kita bangun itu tercermin di Wonosobo khususnya di Klenteng Hok Hoo Bio Wonosobo," ungkapnya.


Menurutnya, Klenteng Hok Hoo Bio Wonosobo menjadi sebuah cerminan Bhineka Tunggal Ika yang nyata bisa ditemui.


Keragaman itu harus dikelola dan dipelihara agar tidak ada masalah. Moderasi beragama menjadi salah satu bagian membangun umat beragama dengan rukun. 


"Alhamdulillah mengelola dinamika keragaman agama di Indonesia ini terbukti berjalan dengan baik. Tidak ada kasus yang menonjol, terutama di Wonosobo perlu kita apresiasi yang keragaman agama sangat tinggi toleran satu sama lain dan saling melengkapi," jelasnya.


Wibowo menambahkan, umat beragama di Indonesia harus memiliki kemudahan akses peribadatan.


Dengan ini menjadi bukti negara hadir untuk memberikan kebebasan kepada warga negara sehingga semakin mendorong kehidupan beragama di seluruh Nusantara ini semakin meningkat. 


"Ini menjadi harapan tidak hanya Kementerian Agama tapi juga harapan seluruh umat beragama," tandasnya.


Sementara itu, Wie Suprijadi selaku rohaniawan agama Konghucu di Klenteng Hok Hoo Bio Wonosobo mengucapkan terima kasih negara telah hadir memberikan kebebasan beragama.


Ia menjelaskan, toleransi beragama di klenteng sudah dipraktekkan di Indonesia sejak kemerdekaan.


"Karena Konghucu pada zaman orde baru, dulu sejak dikeluarkannya Inpres tidak boleh beribadah di muka umum. Tempat ibadah seperti ini ada yang berubah menjadi wihara, tridhrama. Nah di sinilah Konghucu masih bisa menjalankan ibadahnya di tridharma, karena di tridharma ada ajaran 3 agama," jelasnya.


Saat ini di Klenteng Hok Hoo Bio Wonosobo memiliki puluhan jemaah yang datang antara agama Budha, Konghucu, dan juga agama Tao. (ima)