Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Wonogiri

Sarmo Pelaku Pembunuhan di Wonogiri Tidur di Atas Kuburan Korban Selama 3 Bulan

Pelaku pembunuhan berantai di Wonogiri, Sarmo, mengaku tidur di atas kuburan salahsatu korbannya, Sunaryo, selama sekitar tiga bulan.

Editor: m nur huda
Tribun Solo
Sarmo, pelaku pembunuhan berantai yang diamankan Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023). Sarmo, mengaku tidur di atas kuburan salahsatu korbannya, Sunaryo, selama sekitar tiga bulan. 

Gejala awal keracunan sianida, yaitu pusing, napas cepat, mual, muntah, leher terasa terjepit dan lemas, kebingungan, gelisah, dan kecemasan.

Akumulasi cairan di paru-paru dapat mempersulit pernapasan dan memperburuk gejala keracunan.

"Jika gejala keracunan bertambah parah, maka efeknya adalah pingsan, koma, kejang otot, badan kejang, pupil mata melebar, kulit terasa dingin, lembap, dan mengeluarkan keringat, hingga kematian," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan, pelaku Sarmo membunuh kedua korban pada waktu yang berbeda.

Tersangka terlebih dahulu membunuh Agung Santoso pada Rabu (24/11/2021) di gubug ladang jahe di Dusun Ciman.

Antara Sarmo dan Agung memiliki hubungan kerja sama usaha grajen atau penggergajian kayu di Dusun Ciman.

Sedangkan Sarmo membunuh Sunaryo pada Rabu (27/4/2022) setelah tarawih.

Kejadian itu berawal dari Sarmo yang menggadaikan mobil Grandmax kepada Sunaryo senilai Rp48 juta.

Pelaku Sarmo saat dihadirkan di Mapolres Wonogiri mengakui perbuataanya.

Dia melakukan pembunuhan itu dengan sadar.

Sarmo diketahui melakukan pembunuhan terhadap dua orang yakni Agung Santosa warga Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten di tahun 2021 dan Sunaryo warga Kecamatan Jatipurno, Wonogiri di tahun 2022.

Tempat pemotongan kayu di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, salah satu lokasi ditemukannya kerangka manusia.
Tempat pemotongan kayu di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, salah satu lokasi ditemukannya kerangka manusia. (Ist/Tribun Solo)

"Masalah utang piutang (korban Sunaryo) dan bisnis kerja (korban Agung Santosa)," kata Sarmo.

Sarmo mengatakan, dia menggunakan apotas untuk menghilangkan dua nyawa itu.

Racun itu dicampur ke minuman dan diberikan ke korban.

"Pak Sunaryo dicampur ke es teh, Pak Agung saya berikan ke botol air minum kecil," ujarnya.

Kedua korban itu dibunuh kemudian dikuburkan sendiri oleh Sarmo, sebelum akhirnya ditemukan tinggal kerangka pada Kamis (7/12/2023) kemarin di wilayah Desa Semagar, Kecamatan Girimarto. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul INILAH Pengakuan Pelaku Pembunuhan di Wonogiri, Biasa Tidur di Tempat Angker

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved