Adakan Program Goes to School, Ini Harapan PSIS Semarang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Program PSIS Goes To School yang merupakan program PSIS Semarang dalam beberapa waktu terakhir diharapkan menjadi ajang untuk mendekatkan diri klub kebanggaan masyarakat Kota Semarang kepada para generasi Z, khususnya pelajar.

Terbaru, PSIS Semarang kembali menggelar PSIS Goes To School di SMA Negeri 7 Semarang pada Rabu (13/13/2023) kemarin.

Seperti dalam edisi sebelumnya di beberapa sekolah, PSIS mendatangkan para bintang Mahesa Jenar. Dalam program Goes to School di SMA N 7, PSIS mendatangkan Septian David Maulana yang diketahui juga merupakan alumni dari sekolah tersebut serta kiper utama PSIS, Adi Satryo.

Keduanya memberikan coaching clinic dalam ajang itu.

Dalam acara tersebut, digelar juga sesi tanya jawab antara komponen PSIS dan murid-murid SMA 7, kemudian ada juga sosialisasi safety riding dari Yamaha Mataram Sakti, edukasi menjadi suporter yang baik, ajakan menjadi pesepak bola putri oleh ASBWI Jawa Tengah, serta edukasi menggunakan sosial media.

Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS mengatakan bahwa datangnya PSIS ke SMA 7 diharapkan mampu mendekatkan klub dan komponen sekolah yang ada serta adanya sharing ilmu.

"Alhamdulillah hari ini jalan lagi, kita akan lebih intens, apalagi di sini ada komunitas Panser Biru di sekolah ini. Selain coaching clinic sama pemain, tadi ada juga edukasi kepada adik-adik untuk menjadi suporter yang baik, suporter yang tertib gimana," ujarnya.

Sementara itu, salah satu pentolan Panser Biru, Galih Eko Putranto juga menjelaskan bahwa SMA 7 sangat spesial karena ada komunitas Panser Biru di dalam sekolah ini dan bisa menjadi contoh yang baik.

"Di sekolah ini ada korwil Panser Smansev. Ini sebagai contoh sekolah bisa berkolaborasi dengan siswanya untuk create dalam mendukung PSIS dengan tertib," kata Galih Ndog, sapaannya.

Dari perwakilan sekolah, Kepala Sekolah SMA 7, Sugiyo menyampaikan bahwa di sekolahnya memang sepak bola menjadi salah satu olahraga yang sangat digandrungi oleh para siswa.

"Anak-anak sangat intens dengan sepak bola, sepak bola menjadi olahraga paling tren, di sini ada suporter Smansev. Kalau latihan, mereka sukarela, berangkat sendiri dan yang terpenting mereka selalu menjaga ketertiban dan menjaga kesopanan. Dan saat mendukung mereka selalu bising, namun bising yang mengadu kreatifitas," kata Sugiyo.(*)