Berita Jateng
BUMD se-Jateng Patungan Stabilkan Harga Komoditas Pangan, Harga Cabai Diintervensi Lewat Pasar Murah
Hadirnya kendaraan niaga di Pasar Karangayu itu, menjadi langkah untuk mengintervensi harga cabai di Kota Semarang
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebuah mobil semi bak terbuka diserbu masyarakat.
Mobil tersebut terparkir di depan Pasar Karangayu Kota Semarang.
Mobil itu membawa ratusan kilogram cabai lengkap dengan beberapa petugas.
Pamflet besar bertuliskan gerakan BUMD Jateng peduli inflasi juga terpampang di mobil tersebut.
Hadirnya kendaraan niaga di Pasar Karangayu itu, menjadi langkah untuk mengintervensi harga cabai di Kota Semarang.
Baca juga: Ngesti Tertegun, Harga Cabai di Pasar Babadan Kabupaten Semarang Tembus Rp 100 Ribu per Kg
Dalam kegiatan tersebut, cabai rawit merah dijual Rp 65 ribu perkilogram.
Sementara cabai merah keriting dipatok dengan harga Rp 52 ribu perkilogram.
Karena lebih murah dari harga pasaran, masyarakat pun berbondong-bondong memadati kendaraan niaga tersebut.
Pasar murah dengan menjaul komoditas cabai itu digelar oleh BUMD PT Jateng Agro Berdikari (JTAB) bersama Pemprov Jateng.
Kegiatan tersebut digelar selama sepekan terakhir dengan sasaran menurunkan harga komoditas pangan.
Menurut Direktur BUMD PT JTAB, Totok AS, pasar murah serupa digelar di tiga pasar yang ada di Kota Semarang.
Ia menyebutkan pasar yang disasar adalah Pasar Gayamsari, Pedurungan dan Pasar Karangayu.
Total komoditas cabai yang dijual di tiga pasar dalam pasar murah mencapai 1 ton.
"Di Pasar Karangayu hampir 700 kilogram, sisanya ada dua pasar lainnya," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (15/12/2023).
Ia menjelaskan alokasi cabai terbanyak ada di Pasar Karangayu, lantaran Pasar Karangayu merupakan pasar penyangga.
Melalui pasar murah, Totok berharap bisa mempengaruhi psikologis harga cabai di pasaran.
Meski demikian ia menegaskan, pasar murah bukan untuk menyaingi para pedagang.
"Beberapa waktu lalu kami juga menggelar hal serupa dengan menjual beras murah dengan total mencapai 170 ton," paparnya.
Ke depan Totok mengatakan BUMD bersama Pemrov Jateng tetap akan menggelar pasar murah.
Namun dengan catatan jika ada komoditas pangan yang harganya melambung tinggi.
Ia memberi contoh, gula pasir yang kini tengah meroket. Kemungkinan akan digelar pasar murah dengan menjual gula pasir.
"Gerakan ini merupakan CSR dari BUMD seluruh Jateng. Jadi BUMD patungan untuk mensubsidi harga dan menyetabilkan harga komoditas pangan," jelasnya.
Dijelaskannya, total cabai yang dijual dalam pasar murah selama sepekan mencapai 5-6 ton.
Cabai tersebut dibeli langsung dari petani cabai untuk kemudian dijual dengan harga murah ke masyarakat.
Langkah tersebut dikatakannya untuk memutus rantai tengkulak yang menyebabkan harga cabai tinggi.
"Karena harga cabai sudah stabil, pasar murah dengan menjual cabai hari ini selesai. Tapi akan dilanjutkan dengan komoditas lainnya," kata Totok.
Terpisah Kepala Biro Perekonomian Setda Jateng July Emmylia, gerakan pasar murah sangat berdampak pada harga cabai di pasaran.
Ia juga menyebutkan keberhasilan menurunkan harga cabai tersebut juga dicatat dalam Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag.
Melalui pasar murah yang digelar selama sepekan, Emmy mengatakan harga cabai rawit merah Rp 82 ribu perkilogram yang semula hampir tembus di angka Rp 100 ribu.
"Bahkan di pasaran ada yang menjual Rp 54 sampai 67 ribu perkilogram, jadi penurunan cukup lumayan," jelasnya.
Ditambahkannya, Kota Semarang disasar dalam program pasar murah lantaran Kota Semarang memberikan kontribusi paling besar dalam hal inflasi.
Di mana bobot inflasi dari 6 daerah yang disurvei oleh BPS Kota Semarang memiliki bobot 61 persen terhadap inflasi Jateng.
"Jadi kalau harga komoditas pangan di Kota Semarang stabil, akan sangat berpengaruh terhadap inflasi di Jateng," tambahnya. (*)
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas |
![]() |
---|
3,37 Ton Sampah Belum Terkelola Dengan Baik, Pemprov Jateng Upayakan Penyelesaian |
![]() |
---|
Ini Alasan Polda Jateng Hentikan Penyelidikan Kasus Hak Siar Nenek Endang: Alhamdulillah |
![]() |
---|
Regenerasi Dalam Korupsi, Sosok Dua Sekda Klaten Rugikan Negara Rp6,8 M Kasus Sewa Plasa |
![]() |
---|
Berdayakan Potensi Desa/Kelurahan, 1.750 Koperasi Merah Putih di Jateng Sudah Operasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.