Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tekno

Anaknya "Hidup" Lagi Berkat Teknologi AI, Ayah Ini Berbagi Pengalamannya

Kehilangan sosok yang dicintai, seperti keluarga atau teman yang meninggal memang terasa menyedihkan bagi sebagian orang

Editor: muslimah
TRIBUNJATENG/DOK
ILUSTRASI MAKAM 

TRIBUNJATENG.COM - Kehilangan sosok yang dicintai, seperti keluarga atau teman yang meninggal memang terasa menyedihkan bagi sebagian orang.

Kini, perkembangan teknologi memungkinkan orang yang ditinggalkan dapat "berkumpul" bersama mereka yang sudah tiada.

Di China, misalnya, sebuah perusahaan memanfaatkan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk "menghidupkan" kembali orang yang sudah meninggal.

Keberadaan AI memberikan kesempatan bagi orang yang kehilangan sosok dicintai agar dapat mendengar suara atau melihat mendiang dalam wujud audio atau avatar.

Baca juga: Cak Imin Dinilai Mahfud Lawan Berat Debat, Gibran Beri Tanggapan

Kecanggihan AI "menghidupkan" sosok yang sudah tiada telah dirasakan manfaatnya oleh Seakoo Wu.

Ia adalah seorang ayah yang kehilangan anaknya, Xuanmo (22) yang meninggal karena stroke saat kuliah di Universitas Exeter, Inggris pada 2022.

Di sebuah pemakaman di China bagian timur, Wu mengeluarkan dan meletakkan ponsel di atas nisan mendiang anaknya.

Ponsel tersebut kemudian mengeluarkan suara Xuanmo yang tidak pernah diucapkan sebelumnya, namun bisa terdengar sampai ke telinga Wu karena dibuat dengan AI.

"Saya tahu kamu sangat kesakitan setiap hari karena saya, dan merasa bersalah serta tidak berdaya," ujar Wu dikutip dari France24.

"Meskipun saya tidak bisa berada di sisimu lagi, jiwa saya masih ada di dunia ini, menemanimu menjalani hidup," tambahnya.

Wu adalah satu dari sekian banyak orang di China yang beralih ke AI untuk menciptakan avatar yang mirip dengan orang yang telah meninggal.

Namun, Wu ingin membuat replika yang sepenuhnya realistis dan berperilaku seperti anaknya yang telah meninggal dan berada dalam realitas virtual.

"Setelah kami menyinkronkan realitas dan metaverse, saya akan memiliki anak saya lagi. Saya bisa melatihnya sehingga ketika ia melihat saya, ia tahu bahwa saya adalah ayahnya," kata Wu.

Wu kini mulai meneliti cara untuk "membangkitkan" sosok anaknya setelah ChatGPT booming di China.

Wu memutuskan untuk mengumpulkan foto, video, dan rekaman audio milik putranya lalu membayar perusahaan AI untuk mengkloning suara dan wajah Xuanmo.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved