Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

25 Ruko di Samping Asrama Tentara di Jayapura Turut Dibakar Massa Pengarak Jenazah Lukas Enembe

Arak-arakan massa yang membawa jenazah Gubernur Papua nonaktif, Lukas Enembe, pada Kamis (28/12) petang, kembali diwarnai

Editor: muh radlis
IST
Kaca kendaraan pecah dilempar massa arak-arakan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe di Jayapura, Kamis (25/12/2023). (KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI) 

TRIBUNJATENG.COM - Arak-arakan massa yang membawa jenazah Gubernur Papua nonaktif, Lukas Enembe, pada Kamis (28/12) petang, kembali diwarnai kericuhan dan pembakaran sejumlah rumah toko (ruko) di Kota Jayapura.

Insiden terjadi ketika arak-arakan massa menunggu kedatangan iringan mobil jenazah Lukas Enembe dari Sentani, Kabupaten Jayapura, sekitar pukul 17.10 WIT.

Sejumlah massa dilaporkan melempar ruko dan bangunan lain dengan batu, yang kemudian berujung pada pembakaran sejumlah ruko di Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura. Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyatakan bahwa tujuh aparat TNI/Polri terluka dalam insiden tersebut, sementara 25 ruko dilaporkan menjadi korban pembakaran.

"Ini ruko-ruko yang berdempetan dengan asrama intel tentara dari Denintel sehingga terjadi 25 unit rumah toko (ruko) terbakar untuk total kerugiannya masih dihitung," kata Mathius.

Sebelumnya, dalam perjalanan arak-arakan menuju Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) di Sentani, Kabupaten Jayapura, sejumlah kericuhan juga terjadi. Pembakaran mobil, kerusakan sepeda motor, dan lemparan batu ke sejumlah bangunan menjadi aksi-aksi yang dilakukan oleh sebagian massa. Pejabat kepolisian Papua melaporkan lebih dari 1.000 aparat kepolisian dikerahkan untuk mengamankan proses arak-arakan ini.

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan aparat kepolisian hadir di jalanan yang dilalui arak-arakan. Dalam situasi yang tegang, terjadi bentrokan antara aparat dan sebagian massa, dengan Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun, dilaporkan menjadi salah satu yang terluka akibat lemparan batu.

"Pada kejadian di depan STAKIN itu ada 14 korban luka-luka, untuk kendaraan 1 mobil dibakar, 5 kendaraan rusak berat, 2 unit bangunan rusak," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri.

Setelah mendarat di Bandara Sentani, keluarga dan panitia berencana membawa jenazah Lukas Enembe dengan kendaraan roda empat.

Namun massa memaksa agar jenazahnya diarak dengan berjalan kaki.

"Mereka menghadang di depan ruangan VIP bandara dan memaksa agar jenazahnya diarak dengan jalan kaki," kata Islami.

Ribuan orang kemudian berjalan kaki mengarak jenazah Gubernur Papua nonaktif, Lukas Enembe, menuju Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) di Sentani, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari bandara.

Sekitar pukul 13.15 Waktu Indonesia Timur (WIT), jenazah Lukas Enembe masih disemayamkan di STAKIN untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari masyarakat Papua.

Dari informasi yang dihimpun saat disemayamkan di STAKIN, aparat kepolisian, pejabat Pemprov Papua sempat melakukan negosiasi dengan perwakilan massa.

Dilaporkan, massa tetap berkukuh agar jenazah kembali diarak dengan berjalan kaki ke kediaman keluarganya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Jarak antara bandara Sentani dan kediaman keluarga Lukas Enembe sekitar 40km.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerusuhan Terjadi Saat Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe di Jayapura Papua, Apa Penyebabnya?"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved