17 Ucapan Tahun Baru 2024 dari Berbagai Bahasa di Dunia
ucapan selamat tahun baru dari berbagai bahasa di dunia. Belanda: gelukkig nieuwjaar (dibaca ghelekekh nyuyaar) China: 新年快乐 (dibaca: xi nian kuai
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Ucapan Tahun Baru 2024 Berbagai Bahasa di Dunia
TRIBUNJATENG.COM - Tahun 2023 akan segera berakhir dalam hitungan jam dan berganti menjadi tahun baru 2024.
Semua orang menyambut datangnya tahun baru dengan caranya masing-masing.
Tahun ini Anda mungkin ingin memberikan Ucapan Selamat Tahun Baru dari berbagai bahasa di dunia biar anti mainstream.
Biasanya kita akan ramai-ramai mengatakan 'selamat tahun baru' saat tengah malam pergantian tahun.
Atau jika ingin berbeda menggunakan bahasa Inggris maka mengucapkan Happy New Year'.
Agar tidak melulu mengucapkan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris, berikut adalah ucapan selamat tahun baru dari berbagai bahasa di dunia.
Belanda: gelukkig nieuwjaar (dibaca ghelekekh nyuyaar)
China: 新年快乐 (dibaca: xi nian kuai le)
Perancis: Bonne Annee (dibaca: bon anni)
Arab: عام سعيد (dibaca: aam said)
Filipina: maligayang bagong taon
Jepang: 明けましておめでとうございます(dibaca: Akemashite omedetou gozaimasu)
Italia: felice anno nuovo
Rusia: С Новым Годом (S novim godom)
Spanyol: feliz año nuevo
Vietnam: chúc mừng năm mới
Korea: 새해 복 많이 받으세요(dibaca: saehae bog manh-i bad-euseyo)
Hindi: नया साल मुबारक हो (dibaca: Naya saal mubarak ho)
Thailand: สวัสดีปีใหม่ (dibaca: sawadhi pi mai)
Turki: mutlu Yıllar
Hawaii: hauʻoli makahiki hou
Swahili: heri ya mwaka mpya
Afrika: gelukkige Nuwe Jaar
Ini Alasan Masyarakat Mesopotamia Rayakan Tahun Baru Pada Bulan Maret 2023
Pergantian tahun merupakan salah satu budaya perayaan yang menandai dimulainya hitungan hari pertama pada tahun berikutnya.
Pergantian tahun pada kalender Masehi jatuh pada 31 Desember 2022. Awal tahun dimulai pada tanggal 1 Januari, begitu pula di Indonesia.
Namun masyarakat Mesopotamia, masyarakat yang hidup di tepian sungai Efrat dan Tigris di Negara Iraq, merayakan pergantian tahun setiap tanggal 20 atau 21 atau 22 Maret.
Pada tahun 2023, mereka akan merayakannya di tanggal 21 Maret.
Mereka merayakannya saat matahari berada tepat di atas khatulistiwa.
Perbedaan tersebut terjadi karena masyarakat Mesopotamia tidak memperhitungkan seperempat hari yang tersisa dalam satu tahun.
Dilansir dari Time.com, pada 46 Sebelum Masehi, Seorang Kaisar Roma bernama Julius Caesar memutuskan untuk mengganti penanggalan.
Dalam mendesain kalender baru tersebut, Julius Caesar dibantu oleh ahli astronomi dari Iskandariyah bernama Sosigenes.
Julius menggunakan revolusi matahari sebagai acuan dalam membuat penanggalan, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Mesir Kuno.
Satu tahun dalam penanggalan Julius Caesar dihitung sebanyak 365 1/4 hari atau 365,25 hari, sedangkan masyarakat Mesopotamia tidak menghitung kelebihan seperempat hari tersebut.
Dalam kurun 268 tahun, terdapat perbedaan hari, sehingga tahun baru antara masyarakat Mesopotamia berbeda 67 hari dengan penanggalan baru yang dibuat Julius Caesar .
Julius Caesar mengurangi 67 hari dari tahun baru Mesopotamia, sehingga mulai 45 SM pergantian tahun dimulai pada 1 Januari.
Julius Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun sekali, satu hari ditambahkan pada bulan Februari, untuk menghindari penyimpangan dari seperempat hari dalam setiap tahunnya. (tribunjateng)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.