Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Wali Kota Semarang Menyayangkan Pencurian Inlet, Berencana Pasang CCTV untuk Pengawasan

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyatakan keprihatinannya terhadap pencurian inlet di beberapa lokasi Kota Semarang.

Eka Yulianti Fajlin
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengecek inlet di Jalan Pemuda, Selasa (2/1/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyayangkan pencurian inlet atau penutup saluran air yang terjadi di beberapa lokasi di Kota Semarang

Hal ini disampaikannya seusai mendapati hilangnya inlet di Jalan Madukoro Semarang karena dicuri orang tak dikenal. Saat meninjau di Jalan Madukoro, baru-baru ini, dia mendapati beberapa inlet penutup saluran hilang.

"Kami menyayangkan terjadinya pencurian inlet. Karena penutup-penutup inlet itu sangat diperlukan," ujar Ita, sapaannya.

Menurutnya, jika inlet tersebut diambil maka bisa menimbulkan terjadinya kecelakaan. Kemudian, inlet yang hilang secara otomatis salutan akan mudah kemasukan daun, sampah, dan lainnya.

"Ini berpengaruh bisa menyumbat saluran, dan bisa berpengaruh jika kalau ada sampah masuk dan menghambat pompa bahkan bisa merusak pompa-pompa," terangnya.  

Dia meminta masyarakat memiliki kesadaran dan rasa memiliki dan mencintai Kota Semarang dengan menjaga sarana prasarana. Dia juga mengajak masyarakat untuk ikut andil mengawasi

"Masyarakat harus ikut merasa memiliki. Kalau melihat ada orang yang mengambil atau mencungkil inlet penutup saluran, mohon diingatkan," ucapnya. 

Dia berencana melakukan mapping penambahan kamera CCTV untuk pengawasan, misalnya dipasang di tiang lampu. 

Seperti di Jalan Madukoro ini, sehingga bisa memonitor dan mengawasi," katanya. 

Sementara itu, Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto mengatakan, dugaan aksi pencurian inlet yang terbuat dari besi terjadi di beberapa wilayah. Sehingga, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah mengganti inlet penutup saluran dari besi dengan beton. 

"Sementara, kami ganti inlet dengan beton. Kemudian, kami uji coba inlet betonnya. Kami pesen dari pabrikan atau nyetak sendiri dengan minimal (kualitas-red) K300 sehingga saat diinjak mobil tidak pecah," sebutnya. 

Dia mengaku, inlet beton tersebut telah diterapkan di beberapa lokasi seperti Gajahmungkur, Jalan Kampung Kali meski belum seluruhnya. 

"Itu kita sedang berusaha untuk memperkecil tindakan kehilangan lagi. Kami minta kesadaran masyarakat, agar merasa memiliki. Bahkan di Jalan Depok ini coba kami kunci. Mudah-mudahan tidak ada lagi terjadi kehilangan," imbuhnya. (eyf)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved