Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Tiap Jumat Wage, Makam Adik Raden Fatah Ini Jadi Jujugan Caleg, Wasilah Agar Terpilih Wakili Rakyat

Sekitar 1,4 kilometer arah utara dari pusat kota Alun - Alun Demak ada makam tua yang saat jelang pemilu ramai dikunjungi caleg

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Muhammad Olies
TribunJateng.com/Tito Isna Utama
Cungkup makam Raden Sawunggaling di Kampung Sawunggaling, Kelurahan Bintoro, Kecamatan/Kabupaten Demak, Kamis (7/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK  - Sekitar 1,4 kilometer arah utara dari pusat kota Alun - Alun Demak ada makam tua yang saat jelang pemilu seperti sekarang ini ramai dikunjungi peziarah, khususnya para calon anggota legislatif (caleg).

Mereka wasilah melalui penghuni makam tua itu agar hajatnya dikabulkan benar-benar terpilih sebagai wakil rakyat. 

Makam tua itu merupakan lokasi Raden Sawunggaling dimakamkan, 

Dipercayai warga setempat bahwa Raden Sawunggaling adalah tokoh legendaris yang konon ahli pemerintahan era Kerajaan Demak. Raden Sawunggaling merupakan adik dari Raden Fatah.

Komplek makam seluas 2.500 meter persegi itu terasa teduh, banyak dikelilingi pohon-pohon besar dan rindang,  seolah memasuki dimensi berbeda dari Kota Wali yang cukup gersang dengan capaian suhu udara 33 derajat celcius.

Di tengah komplek makam terdapat dua bangunan cungkup, sekiranya berukuran 5 x 5 meter persegi makam Raden Sawunggaling dengan ukiran nisa khas bangswawan Majapahit dan cungkup ukuran 3 x 3 meter dikenal dengan makam Mbah Dirjo.

Hampir setiap harinya komplek makam yang terletak di Kampung Sawunggaling RT 6 RW 10 Kelurahan Bintoro, Kecamatan/Kabupaten Demak itu terasa sepi tanpa kunjungan peziarah.

Baca juga: Viral Sosok Kukuh Haryanto Pengamen Berambut Gimbal Maju Caleg di Wonogiri, Modal Niat Baik  

Baca juga: Dianggap Kurang Baik Selama Ramadan, Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu Demak Sepi Peziarah

Baca juga: Makam Sunan Kalijaga di Demak Alami Lonjakan Peziarah Sejak Akhir Pekan Hingga Hari Ini

Namun kondisi ini berbaanding terbalik pada malam tertentu, sepanjang petang hilir mudik peziarah silih berganti mengunjungi cungkup makam Raden Sawunggaling.

Penjaga Makam Raden Sawunggaling, Solikhin mengatakan bahwa mendekati tahun politik makam ini banyak dikunjungi para caleg untuk wasilah memanjatkan doa agar hajatnya terkabulkan.

"Kebanyakan peziarah malam hari, paling ramai biasanya malam Jumat Wage. Banyak mobil-mobil pribadi sampai bingung parkirnya," kata Solikhin kepada Tribunjateng, Selasa (12/12/2023).

Sejauh ini, makam Raden Sawunggaling memang kurang populer di telinga masyarakat Kabupaten Demak, namun justru banyak dikunjungi dari berbagai daerah, seperti Kudus, Jepara, Solo, hingga daerah Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Kebanyakan dari Kudus, Jepara, Jawa Timur ada juga Solo, Jawa Barat. Saya sempat tanya meraka habis ziarah ke Sunan Kalijaga dan Masjid Agung Demak terus mampir ke sini," jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa pada momentum tahun politik, Pilkades dan pendaftaran pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) kunjungan wisatawan religi semakin meningkat.

Meski demikian kata Solikhin, selalu berpikir positif setiap wisatawan religi yang datang untuk berdoa sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Sekarang wisatawan meningkat, pas pilkades banyak yang ziarah. Waktu pendaftaran PPPK juga ada," tutupnya. (Ito)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved