Tak Buka Data Kemhan di Debat, Prabowo Dinilai Tunjukkan Kualitas Negarawan
PBeliau sangat paham betul kerahasiaan sebuah pertahanan negara tidak bisa dibuka di depan publik.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Relawan Bocahe Gibran Nusantara memuji Capres Prabowo Subianto karena menutup data Kementrian Pertahanan (Kemenhan) dalam debat capres ketiga yang digelar pada Minggu (7/1) malam lalu.
Dalam debat itu, sejumlah data dipaparkan termasuk data Kemenhan. Sekjen Bocahe Gibran Nusantara, Yudha WK Putra mengatakan, Prabowo Subianto saat debat menunjukan kualitasnya sebagai seorang negarawan.
"Debat capres, Pak Prabowo lebih menguasai materi. Beliau sangat paham betul kerahasiaan sebuah pertahanan negara tidak bisa dibuka di depan publik. Ada hal-hal yang tidak menjadi domainnya publik," ujarnya, di Semarang, Rabu (8/1).
Menurutnya, prinsip yang dibawa capres nomor urut 2 itu bagus, karena apa yang dilakukan Prabowo sangatlah betul.
"Beliau sangat paham betul, karena beliau juga sebagai Menhan. Sehingga, ada beberapa pernyataan beliau yang tidak bisa disampaikan ke publik seperti yang saya bilang tadi," ujarnya
Menyoal debat pilpres berikutnya yang akan diikuti cawapres Gibran, Yudha mengaku menyambut hal itu dengan penuh sukacita.
"Terkait dengan debat cawapres berikutnya, kami semua relawan beliau mendukung dan menyambut dengan riang gembira, dengan penuh sukacita," bebernya.
Semakin mendekati pemilu, dia menambahkan, Relawan Bocahe Gibran sangat yakin paslon nomor urut 2 bisa memenangkan pemilihan pilpres.
"Semakin ke sini, semakin mendekati pemilihan umum, kekuatan 02 semakin kuat, dan semakin terbukti bahwa memang merekalah yang patut dipilih oleh rakyat Indonesia," bebernya.
Adapun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengatakan, tidak semua data soal pertahanan negara bisa dibuka di dalam forum terbuka seperti debat pilpres. Menurut dia, memang banyak data pertahanan yang harus dirahasiakan karena menyangkut strategi sebuah negara.
"Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista (alat utama sistem persenjataan) itu ada yang bisa terbuka, tapi memang banyak yang harus kita rahasiakan," ujarnya, di Serang, Banten, Senin (8/1).
Karena ini menyangkut strategi besar sebuah negara, enggak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong enggak bisa. Enggak bisa," sambungnya.
Seperti diketahui, capres nomor urut 2 yang juga menjabat Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto sempat diminta membuka sejumlah data terkait pertahanan dalam debat pilpres ketiga yang digelar pada Minggu (7/1) malam.
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo sama-sama meminta kepada Prabowo Subianto untuk membongkar sejumlah data pertahanan. Sebagai contoh, data soal minimum essential force (MEF) dan pengadaan alustsista bekas.
Permintaan buka data itu dilontarkan Ganjar dan Anies karena Prabowo sempat menyatakan bahwa data terkait pertahanan yang dipegang kedua lawannya itu tidak tepat.
Namun, Prabowo tidak membuka data yang benar dengan beralasan tidak mempunyai cukup waktu untuk menjelaskannya dalam forum debat capres. Prabowo justru mengatakan bersedia menjelaskan data-data tersebut kepada Anies dan Ganjar dalam forum lain di luar forum debat capres. (Tribun Jateng/Budi Susanto)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/relawan-bocahe-gibran-nusantara.jpg)