Wonosobo Hebat
Pemerintah Kabupaten Wonosobo Gencarkan Program Sobo Hebat Sedulur Selawase: Menekan Angka Stunting
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Pemerintah Kabupaten Wonosobo terus berupaya menurunkan angka prevalensi stunting melalui program Sobo Hebat Sedulur Selawase. Program ini mendorong gerakan sehari dua telur, selalu memantau tumbuh kembang anak, mengawasi dan menjaga kesehatannya, serta memberikan semangat untuk pola asuh yang baik.
Setelah berjalan selama tiga bulan pasca peluncuran, program ini telah diterapkan di seluruh desa di Kabupaten Wonosobo yang memiliki anak-anak stunting.
Dyah Retno Sulistyowati, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Wonosobo, menjelaskan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi program Sobo Hebat Sedulur Selawase dilakukan pada Jumat (12/1/2024).
"Alhamdulillah, di Desa Tlogojati, 35 persen anak yang sebelumnya mengalami stunting telah memperoleh perbaikan. Harapannya, dengan pemberian selama 90 hari, diharapkan dalam 60 hari ke depan, seluruh anak stunting di Desa Tlogojati sudah tidak mengalami stunting lagi," ungkapnya.
Program ini menargetkan 7.774 anak stunting di Kabupaten Wonosobo, dengan evaluasi progress setiap tiga bulan.
Dyah menambahkan bahwa untuk menurunkan stunting di Wonosobo, diperlukan inovasi upaya pencegahan khususnya pada ibu hamil KEK. "Perlu diwaspadai adanya ibu hamil dalam kondisi KEK, ini harus dicegah sedini mungkin," tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo, Jaelan, mengingatkan bahwa belakangan ini terjadi peningkatan sedikit terkait stunting. "Penimbangan bulan Desember masih 85 persen, tetapi ada sedikit kenaikan. Semoga intervensi yang ada dapat memberikan pengaruh positif," jelasnya.
Selama dua tahun berturut-turut dari 2021-2022, prevalensi stunting di Kabupaten Wonosobo mengalami penurunan dari 28,1 persen menjadi 22,7 persen.
Jaelan melanjutkan bahwa pada tahun 2023, dari 5 kali pemeriksaan kehamilan, 2 diantaranya wajib bertemu dengan dokter dan dilakukan USG. "Tahun 2023 menunjukkan penurunan signifikan angka kematian ibu hamil, dari biasanya 14-16 kasus menjadi 4 kasus. Hal ini berdampak positif pada penurunan stunting," tambahnya.
Monitoring dan evaluasi program Sobo Hebat Sedulur Selawase dilakukan bersamaan dengan touring oleh Bupati Wonosobo, para OPD, petugas TPPK, Bidan desa, dan Petugas Lapangan KB.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan bahwa penanganan stunting tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja. "Ini tanggung jawab bersama seluruh stakeholder di bawah koordinasi Bappeda Wonosobo. Terima kasih kepada semua OPD yang sudah bersinergi untuk penanganan stunting," ucapnya.
Bupati juga mengajak semua pihak untuk aktif dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Wonosobo. "Menyambut tahun baru 2024, mari tingkatkan apa yang sudah dicapai. Penanganan stunting perlu kolaborasi dan koordinasi yang baik," tandasnya.