Perang Yaman
AS Kembali Gempur Yaman Sasar Pangkalan Udara Al-Dailami, Houthi : AS Teroris!
Krisis Timur Tengah semakin memanas setelah sekutu Israel, Amerika Serikat dan Inggris menyerang Yaman.
“Kami tidak menyerang pantai Amerika, kami juga tidak bergerak di kepulauan Amerika, kami juga tidak menyerang mereka. Serangan Anda terhadap negara kami adalah terorisme,” kata Houthi.
Serangan akhir pekan ini menyusul serangan larut malam yang dilakukan Washington dan London di Yaman pada Kamis malam.
Bombardemen AS-Inggris itu menargetkan beberapa wilayah di negara itu, termasuk ibu kota, Sanaa, dan provinsi Hodeidah, Saada, Taiz, dan Hajjah, menurut outlet berita lokal Saba.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa serangan tersebut merupakan “respons langsung terhadap serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal maritim internasional di Laut Merah.”
“Sejumlah besar” drone dan rudal Yaman menargetkan sebuah kapal AS pada Rabu, yang pada gilirannya terjadi sebagai respons terhadap tenggelamnya tiga kapal angkatan laut Yaman oleh Washington dan pembunuhan sepuluh perwira angkatan laut Yaman pada tanggal 31 Desember.
Konflik ini dimulai setelah pasukan Yaman yang dipimpin Ansarallah mulai menargetkan kapal-kapal komersial yang terkait dengan Israel di Laut Merah sebagai perlawanan dan respons terhadap bombardemen Israel ke Gaza.
Agresi Israel sejauh ini telah menewaskan lebih dari 22.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, dan banyak yang menganggapnya sebagai genosida.
Meskipun banyak pemerintah regional, termasuk Turki dan Arab Saudi, yang secara lisan mengutuk tindakan Israel, Ansarallah Yaman dan Hizbullah Lebanon sejauh ini adalah satu-satunya kelompok atau pemerintah yang berupaya melakukan intervensi militer untuk menghentikan agresi Israel di Gaza.
2 Pasukan AL Amerika Hilang
Di hari Amerika Serikat (AS) dan Inggris menyerang Yaman untuk menargetkan Houthi, Jumat (12/1/2024), Komando Pusat AS (CENTCOM) merilis pengumuman hilangnya dua anggota Angkatan Laut (AL) mereka.
Menurut CENTCOM, dua anggota AL AS itu hilang di lepas pantai Somalia.
Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini sedang berlangsung, menurut pernyataan tersebut.
Dikutip dari Reuters, CENTCOM tidak memberikan informasi lebih detail mengenai identitas atau kapal yang ditumpangi dua anggota AL AS itu.
CENTCOM hanya mengatakan mereka tergabung di Armada ke-5 AS.
Berikut pernyataan lengkap CENTCOM:
Sipelling Keliling Kabupaten Demak, Sinergi Apik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
Sinergi Bea Cukai Tanjung Emas dan PT Sango, UMKM Jadi Bukti Kolaborasi Nyata |
![]() |
---|
Mahasiswa UNIMMA Dibekali Literasi Pasar Modal untuk Wujudkan Generasi Cerdas Finansial |
![]() |
---|
Penyebab Tanah Longsor Saat Penggalian Penelitian BRIN di Demak Karena Tanah Sawah Yang Labil |
![]() |
---|
Perwira TNI Alumni Psikologi UMP Terima Penghargaan dari United Nations Interim Force In Lebanon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.