Berita Semarang
Tinggal 1 Persen Bidang Tanah di Semarang yang Belum Bersertifikat
Penyertifikat tanah melalui program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) di Kota Semarang hampir rampung. Tinggal tersisa
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penyertifikat tanah melalui program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) di Kota Semarang hampir rampung. Tinggal tersisa satu persen bidang tanah di Semarang yang belum bersertifikat.
Kepala Kantor Pertanahan Kota Semarang, Sigit Rachmawan Adhi mengatakan, PTSL merupakan program nasional yang berlangsung hingga 2025 mendatang. Di Kota Semarang, masih ada satu persen atau sekira 1.500 bidang tanah yang belum bersertifikat.
Pada tahun sebelumnya program PTSL menggunakan anggaran pemerintah daerah. Sebanyak 1.500 bidang ini akan diselesaikan oleh Kantor Pertanahan Kota Semarang menggunakan anggaran dari kementerian atau pemerintah pusat.
"Program ini kegiatan nasional sampai 2025. Tahun ini, dianggarkan dari kementerian atau pemerintah pusat," terangnya.
Adapun pada 2023 lalu, Kantor Pertanahan Kota Semarang telah menyelesaikan penyertifikatan tanah melalui program PTSL yang didanai APBD sebanyak 8.249 bidang tanah. Penyerahan ditargetkan selesai pada Januari ini.
"Sampai dengan hari ini sudah enam kecamatan (yang sudah diserahkan). Tinggal sembilam kecamatan yang belum diserahkan," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, penyerahan sertifikat dari program PTSL akan dilakukan secara bergantian. Pihaknya bersama Kantor Pertanahan Kota Semarang akan safari ke setiap kecamatan.
"Kemarin di Candisari. Hari ini safari di tiga kecamatan, Semarang Barat besar ada 579, Ngaliyan 225an, Tugu 400. Harapannya, seluruhnya bisa diserahkan Januari ini," papar Ita, sapaannya.
Pihaknya akan terus melakukan safari untuk penyerahan sertifikat PTSL, antara lain ke Banyumanik, Gunungpati, Mijen, dan wilayah timur.
"(Kecamatan) yang berdekatan (dijadikan satu hari) agar jamnya bisa selesai seperti ini," tambahnya.
Selain penyertifikatan PTSL, Ita juga fokus penyertifikatan aset milik Pemerintah Kota Semarang. Hingga saat ini, sudah seluruh aset pemkot tersertifikat. Tinggal pensertifikatab prasarana dan sarana umum (PSU) yang akan diselesaikan pada 2024 ini.
"PTSL ini yang anggaran 2023. Yang 2024 tidak ada anggaran karena disesaikan oleh BPN. Sisa anggaran kemarin juga dibalikin (ke pemkot)," sebutnya. (eyf)
Baca juga: Siap-siap! Ribuan Perguruan Tinggi Negeri Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Undip Satu Diantaranya
Baca juga: Lanal Tegal Gelar Upacara Tabur Bunga Kenang Perjuangan Yos Sudarso dan KRI Macan Tutul
Baca juga: Iman Sisworo Sebut Stok Darah PMI Kabupaten Tegal Aman Capai 18 Ribu Kantong
Baca juga: Dindagkop UKM Demak, Pastikan Harga Kepokmas Awal Tahun Relatif Stabil
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini, Minggu 21 September 2025: Sejumlah Kecamatan Diguyur Hujan Ringan |
![]() |
---|
KONI Semarang Gelar Bintek Keuangan untuk Wujudkan Transparansi |
![]() |
---|
Program 'Keluarga Cemara' Kota Semarang Mulai Berjalan, Ini Respon Para Ibu |
![]() |
---|
Wacana 6 Hari Sekolah Kembali Muncul, DPRD Kota Semarang Dorong Kajian Mendalam |
![]() |
---|
Kronologi Tahanan Kasus Pelecehan Seksual Tewas Dikeroyok 2 Temannya di Dalam Sel Polsek Genuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.