Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Ini Film dengan Pemeran Kadinas yang Diprotes Ortu Siswa SD - SMP, Anak Wajib Nonton di Bioskop

Ortu siswa SD dan SMP di Makassar protes kebijakan sekolah yang mewajibkan anak-anak mereka menonton film lokal berjudul "Pulang Tak Harus Rumah".

Editor: Muhammad Olies
Istimewa
Siswa SD dan SMP Wajib Nonton Bioskop Filmnya Ternyata Diperankan Kepala Dinas. 

TRIBUNJATENG.COM - Orang tua murid dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga menengah pertama (SMP) di Makassar protes kebijakan sekolah yang mewajibkan anak-anak mereka menonton film lokal berjudul "Pulang Tak Harus Rumah".

Setelah ditelusuri, kebijakan wajib nonton itu lantaran salah satu pemeran dalam film itu adalah Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Muhyiddin.

Dalam durasi film selama 79 menit, Muhyiddin, Kepala Dinas Pendidikan Makassar, tampil sebagai cameo, memerankan karakter seorang kepala sekolah.

Film yang disutradarai oleh Rusmin Nuryadin ini telah diputar sejak 15 Januari yang lalu.

Namun, beberapa hari belakangan, protes dari orang tua murid mulai mencuat.

Unjuk rasa tersebut mengekspresikan ketidakpuasan karena anak-anak mereka diwajibkan untuk pergi menonton film tersebut di bioskop.

Baca juga: Jadwal Film Bioskop Pati Hari Ini Sabtu 20 Januari 2024, Ada Ancika Hingga Anak Penangkap Hantu

Baca juga: Polisi Akan Jemput Paksa Pemeran Film Dewasa Siskaeee Jika Tak Penuhi Panggilan Kedua

Salah satu orang tua siswa mengungkapkan keluhannya di media sosial, "Acece mentang-mentang pak kadis jadi Cameo di Film Pulang Tak Harus Rumah, Anak-anak SD diwajibkan pergi nonton bioskop berbayar poeng.

Belum lagi kalau didampingi orangtuanya, terus bikin berita judulnya 'Antusias warga nonton blablabla'. Antusias apanya kalau diwajibkan sekolah. Terpaksa pergi biar tidak dikurangi nilainya anak-anak."

Protes serupa juga muncul di akun Instagram Sosmed Makassar.

 Seorang orang tua menanyakan urgensi outing class untuk anak-anak kelas 1 SD, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak mendukung.

Imam, seorang orang tua siswa, mengaku harus mengeluarkan Rp250 ribu untuk membawa anaknya menonton di bioskop.

Selain uang tiket, ia juga harus menyiapkan uang jajan serta seragam persatuan yang dibuat bersama teman-teman.

"Habis Rp250 ribu tuk nonton pak kadis main film.

Pulang nonton saya tanya (anak) apa ceritanya itu film, dia bilang: nda kutau, menangis saja karena sedih," ungkapnya

Salah satu pegiat film yang tak ingin disebut namanya turut mengkritik masalah ini.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved