Wonosobo Hebat

Capaian Akses Sanitasi dan Air Minum Wonosobo di Bawah Target, Pemkab Wonosobo Gelar Pelatihan

Ist. Pemkab Wonosobo
Bupati Wonosobo membuka kegiatan Pelatihan Tenaga Fasilitator Lapangan Kegiatan DAK Bidang Air Minum dan Sanitasi, DPUPR Wonosobo berlangsung di Hotel Krisna, Kamis (25/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO -Pelatihan Tenaga Fasilitator Lapangan Kegiatan DAK Bidang Air Minum dan Sanitasi, DPUPR Wonosobo berlangsung di Hotel Krisna, Kamis (25/1/2023).

Kabid Cipta Karya DPUPR Wonosobo, Wiryawan mengatakan, akses air minum dan sanitasi yang ada di Kabupaten Wonosobo masih di bawah target.

Akses air minum yang seharusnya sudah 100 persen namun dalam RPJMD menurut perhitungan, pihaknya mengakui baru tercapai 95 persen.

Sementara akses sanitasi layak baru tercapai sekitar 69 persen sehingga menurutnya hal ini memerlukan penanganan lebih lanjut.

"Betul memang secara akses air minum dan sanitasi target kita masih di bawah semua," ungkapnya.

Wiryawan menuturkan jika semuanya dibebankan kepada APBD, pihaknya meyakini tidaklah mungkin karena anggaran yang terbatas.

Sehingga harus menggait bantuan dari pusat melalui Dana Alokasi Khusus Sanitasi dan Hibah Air Limbah Setempat (DAK HALS).

Menurutnya, output pelatihan ini nantinya akan bermuara pada pembangunan prasarana sanitasi dan air minum yang diharapkan bisa mendongkrak untuk mengejar ketertinggalan capaian tersebut.

"Ini nanti akan dihitung, sehingga menjadi salah satu tambahan akses air minum yang bisa menambah capaian yang masih ada gap tadi," tuturnya.

Wiryawan menambahkan, untuk mendukung pengelolaan Kegiatan DAK Air Minum, DAK Sanitasi dan Hibah Air Limbah Setempat (HALS) yang baik, diperlukan adanya penguatan kapasitas.

Khususnya pada penguatan kapasitas pelaksana lapangan yang ditekankan pada upaya peningkatan pengetahuan maupun keterampilannya, dalam hal ini adalah tenaga fasilitator lapangan baik teknis maupun pemberdayaan.

Sebagaimana diketahui, bahwa tenaga fasilitator lapangan inilah yang akan menjadi ujung tombak pelaksana kegiatan, karena mereka yang mendampingi langsung masyarakat dari proses awal hingga akhir pelaksanaan kegiatan.

Sementara itu, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar menegaskan, agar pelatihan ini diikuti dengan serius, mengingat PR ke depan masih panjang dan perlu penanganan dan pemikiran.

"Pelatihan ini harus diterima dengan baik, diserap dan diimplementasikan dan digunakan sebaik-baiknya," pintanya.

Wabup Albar berpesan, karena DAK ini menggunakan anggaran swakelola sehingga dituntut harus profesional, dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada, namun fleksibel.

"Pesan saya karena ini swakelola maka harus profesional, agar tidak terjebak di dalamnya. Harus sesuai dengan aturan yang ada tapi tidak kaku terhadap masyarakat," pesannya.

Menurutnya, untuk mengejar ketertinggalan ini perlu adanya sinergitas kerjasama pihak-pihak terkait.

Selain itu memerlukan banyak improvisasi inovasi dan berbagai hal untuk mempercepat program ini.

Jika dilakukan terarah, diimplementasikan dengan perhitungan dan ukuran yang baik, tepat waktu, tepat guna dan manfaat pasti akan diterima masyarakat dengan baik pula. Sehingga manfaatnya akan dirasakan lebih lama.

"Saya rasa inilah yang akan menjadi faktor utama mengejar ketertinggalan itu. Harapan saya ini dilakukan secara totalitas. Sehingga kualitas pembangunan di Wonosobo bisa meningkat dan menjadi andalan untuk melakukan langkah kongkrit dalam membentuk dan meningkatkan SDM yang membanggakan," pungkasnya. (ima)

Baca juga: Kodim Pati Tanam Ratusan Bibit Pohon di Tlogowungu

Baca juga: Pratama Arhan Banjir Pujian Usai Laga Timnas Indonesia Vs Jepang, Ini Penyebabnya

Baca juga: Gelontorkan Rp 347 Miliar, Pemprov Jateng Fokus Penguatan Pendidikan Vokasi

Baca juga: Pemkab Sambut Renovasi GBK, PJ Bupati Jepara Minta Masyarakat Bisa Dijaga dan Dirawat