Wonosobo Hebat
Terus Tekan Angka Pengangguran, Pemkab Wonosobo Adakan Pelatihan Kerja
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Sebanyak 112 orang usia produktif di Wonosobo berkesempatan mengikuti pelatihan kerja.
Acara yang difasilitasi Dinas Ketenagakerjaan, Industri, Transmigrasi (Disnakertrans) Wonosobo dibuka langsung oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Jumat (26/1/2024) di Pendopo Bupati.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Industri, Transmigrasi (Disnakertrans) Wonosobo, Prayitno mengungkapkan pelatihan ini diadakan untuk menekan angka pengangguran di Wonosobo.
Disampaikannya, tahun 2023 tingkat pengangguran di Wonosobo terpantau di angka 5,3 persen. Angka partisipasi kerja di Wonosobo capai 6,3 persen.
Menurutnya dengan angka tersebut Wonosobo masih lebih unggul bila dibandingkan dengan capaian partisipasi kerja di Provinsi Jawa Tengah.
Sementara untuk indeks ketenagakerjaan di Wonosobo tembus hingga persentase 93,86 persen.
"Tentunya pelatihan kerja ini berperan penting untuk menekan angka pengangguran di Wonosobo. Dari data tersebut artinya, sedikit masyarakat di Wonosobo menganggur dan banyak yang suka berkerja," terangnya.
Sementara itu, Ketua Balai Latihan Kerja (BLK) Wonosobo, Wahid Hasyim mengatakan, selama tahun 2024, akan ada tiga angkatan pelatihan. Di mana setiap angkatan dibekali pelatihan sesuai dengan peminatan peserta.
Lebih lanjut disampaikannya, terdapat beberapa sektor pekerja di Wonosobo yang merujuk pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Mulai dari sektor teknik, kulineran, hingga sektor pariwisata.
"Pelatihan kita masih pada sektor yang punya SKKNI. Kalau Wonosobo ada jurusan listrik, bangunan, teknik mekanik, otomotif, garmen apparel, teknologi informasi, administrasi perkantoran, dan sektor pariwisata," jelasnya.
Sejauh ini minat masyarakat Wonosobo terhadap tawaran pelatihan tersebut dinilai begitu tinggi. Rata-rata, anak muda berusia produktif mulai dari 18-25 tahun.
"Mulai dari 18-25 tahun yang minat ikut pelatihan ya. Ada sebagian usia ibu-ibu sampai di usia 52 tahun," ucapnya.
Wahid menyampaikan, setelah pelatihan akan ada kewajiban lainnya yakni fasilitasi uji kompetensi, jika lulus peserta akan memperoleh sertifikat BNSP.
"Kemudian menempatkan mereka walaupun target saat ini kementerian di angka antara 60-70 persen. Harapannya dari seluruh peserta ini 70 persen bisa terserap di dunia usaha sesuai dengan bidangnya," terangnya.
Untuk angkatan pertama di tahun 2024, ia mencatat ada sebanyak 636 pendaftar, namun yang lolos hanya 112 orang untuk mengikuti pelatihan yang menyesuaikan dengan bidang peminatan masing-masing.
"Rata-rata dari mereka banyak yang ingin setelah pelatihan, yaitu berwirausaha. Paling banyak di sektor kuliner," pungkasnya.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menyambut baik kegiatan tersebut. Bupati Afif berharap output pelatihan nantinya dapat terlihat, sehingga mampu memperbesar produktivitas masyarakat.
"Di angkatan pertama respon peserta luar biasa. Semua begitu semangat mendaftar mengikuti pelatihan. Mudah-mudahan mereka bisa mandiri setelah mendapatkan pelatihan. Kita sebagai pemerintah daerah bisa memfasilitasi lebih lanjut sampai mereka benar-benar bisa berkarya dari hasil pelatihan itu," jelasnya. (ima)
Baca juga: "Kamu Diundang pak Jokowi, Mau Diangkat jadi Pahlawan Nasional Bang" Pemain Kyrgyztan Jadi Pahlawan
Baca juga: Video Pemkot Semarang Ajukan Pembangunan Perpustakaan ke Perpusnas RI Rp 10 M
Baca juga: Dua Oknum Polisi Polres Ketapang Dinonaktifkan, Diduga Aniaya Pelaku Pencurian Hingga Tewas
Baca juga: CEO Persipa Pati Sayangkan Teror Ancaman Sajam dan Pecahan Beling yang Dialami Tim saat di Manado