Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kronologi Jurnalis Perempuan Mengalami Pelecehan Seksual saat Meliput Kampanye Capres di Semarang

Seorang jurnalis perempuan di Semarang menjadi korban pelecehan seksual saat sedang meliput kampanye capres.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang jurnalis perempuan di Semarang mengalami pelecehan seksual saat sedang meliput kampanye akbar Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar-Mahfud di Simpang Lima, Kota Semarang, pada Sabtu (10/2/2024) sore.

Pelaku pelecehan diduga adalah seorang ajudan (aide-de-camp/ADC) dari seorang petinggi partai.

Video yang diterima Tribun menunjukkan jurnalis perempuan dari salah satu media terkemuka di Jawa Tengah menangis histeris setelah mengalami pelecehan tersebut.

Baca juga: 2 Bulan Pasutri di Sleman Jadi Korban Penyekapan, Alami Kekerasan hingga Pelecehan Seksual

Pada awalnya, ada tiga jurnalis perempuan lain yang mencoba menenangkan korban. Mereka kemudian dibantu oleh dua jurnalis perempuan lainnya. Kelima jurnalis itu berusaha meredakan korban yang syok akibat kejadian pelecehan tersebut.

Dalam video tersebut, terlihat seorang wanita, Puan, turut menenangkan korban dengan mengelus punggungnya.

Setelah situasinya tenang, korban langsung dibawa ke tempat yang aman oleh sejumlah jurnalis lainnya.

Korban menjelaskan bahwa saat kejadian, dia berada di belakang Puan ketika ajudan Puan meminta jurnalis lain untuk menjauh. Pada saat itulah, tangan ajudan tersebut melakukan pelecehan seksual terhadap korban.

"Pertama kali saya melihatnya (pelaku), saya hanya memperhatikan. Ketika kejadian berulang kali, dia kembali melakukan pelecehan di tempat yang sama," ungkap korban sembari menambahkan keterangan pada Sabtu (10/2/2024) malam.

Korban tidak hanya diam saat kejadian terjadi. Dia berteriak pada pria tersebut, namun pelaku segera melarikan diri.

Menurut korban, setelah melakukan pelecehan dua kali, pelaku sempat meminta maaf sebelum pergi.

"Ia mengucapkan 'maaf, maaf'. Saya juga sempat mengatakan padanya bahwa ini adalah tindakan yang tidak pantas. Lalu dia langsung pergi," tambah korban.

Saksi mata di lokasi kejadian melihat pelaku yang diduga adalah ADC meninggalkan belakang panggung acara.

"Saya menduga bahwa pelaku adalah ADC karena dia mengenakan seragam, earphone, dan HT," ujar seorang saksi mata yang merupakan jurnalis dari media nasional yang berada di lokasi kejadian.

Seorang staf khusus dari Puan telah menghubungi seorang teman korban yang juga seorang jurnalis, dan menjanjikan untuk menyelidiki kasus ini.

Riska Farasonalia dari Divisi Gender, Anak, dan Kelompok Marginal AJI Kota Semarang menyatakan bahwa pelecehan seksual dan serangan terhadap jurnalis di Semarang harus ditindaklanjuti.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved