Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Puluhan Rumah di Desa Kajen Tegal Terdampak Tanah Bergerak, Warga Berharap Direlokasi ke Tempat Aman

Puluhan rumah warga di Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, terdampak bencana alam tanah bergerak.

TRIBUN JATENG/Desta Leila Kartika
Foto warga Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menunjukkan retakan yang terjadi di beberapa rumah imbas dari bencana tanah bergerak, pada Senin (12/2/2024). Adapun tanah bergerak terjadi karena intensitas hujan tinggi beberapa waktu terakhir menyebabkan banjir bandang di aliran sungai di sekitar rumah warga dan memicu pergerakan tanah. 

Hal itu, karena Kholifah menilai jika rumahnya direnovasi atau direhab sama saja percuma mengingat kondisi tanah yang terus bergerak. 

Sehingga alih-alih mengeluarkan uang untuk renovasi atau bantuan untuk rehab rumah, maka Kholifah lebih menginginkan direlokasi saja ke tempat yang lebih aman. 

"Harapan saya sebagai warga yang terdampak tanah bergerak, ya inginnya direlokasi saja ke tempat yang lebih aman. Sebelumnya sudah pernah retak tapi tidak separah saat ini. Kalau di rumah saya yang kena di bagian dapur, atap sudah mulai miring dan kalau hujan merembes masuk ke dalam semua. Takutnya ambruk, sehingga saya penginnya direlokasi saja," harap Kholifah. 

Terpisah ditemui di Balai Desa, Kepala Desa Kajen Lebaksiu Kabupaten Tegal, M Khalimi, mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya seperti pembongkaran rumah yang kondisinya sudah parah agar semisal hujan atau tanah bergerak lagi tidak sampai tertimpa reruntuhan dan selamat. 

Sehingga pada kesempatan itu, Khalimi memohon kepada pemerintah daerah, provinsi maupun pusat agar segera menindaklanjuti dan memberikan bantuan penanganan karena kondisi tersebut sudah lama dialami warga. 

"Jumlah rumah yang mengalami kerusakan imbas tanah bergerak kurang lebih sekitar 25-30an rumah. Kondisinya retak, dan tanahnya terus bergeser ke arah timur atau mendekati sungai. Sehingga setiap kali musim hujan dan banjir, pasti retakan tanahnya bertambah parah. Bahkan ada makam juga yang terkena imbas, sampai dilakukan pemindahan jenazah karena sudah tergerus banjir," jelas Khalimi.

Baca juga: 24 KK Korban Tanah Bergerak Resmi Memakai Hunian Sementara di Cilacap

Dikatakan Khalimi, sudah ada tiga rumah warga yang direlokasi dan sepertinya melihat kondisi sekarang ini akan bertambah lagi. 

Sehingga, Khalimi kembali memohon agar pemerintah pusat, provinsi maupun daerah bisa memperhatikan nasib warganya yang terdampak tanah bergerak

"Tolong kepada pemerintah pusat, provinsi maupun daerah bisa memperhatikan nasib warga saya yang terdampak tanah bergerak. Ya bisa segera dibantu rehab atau bantuan lainnya, agar warga saya setiap hujan, banjir tidak merasa takut, was-was dan gemetar takut rumahnya ambruk atau ambles," pungkasnya. (dta) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved