Berita Ungaran
Diskumperindag Kabupaten Semarang Ajukan Permohonan SPHP ke Bulog Untuk Normalisasi Harga Beras
Menghadapi harga beras yang terus naik serta kelangkaan beras, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang bakal melakukan sejumlah upaya.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Menghadapi harga beras yang terus naik serta kelangkaan beras, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang bakal melakukan sejumlah upaya.
Satu di antara upayanya yaitu mengajukan permohonan ke Bulog untuk mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP).
Baca juga: Harga Beras di Kendal Hari Ini Rabu 21 Februari 2024 Tembus 20 Ribu Perkilo
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian & Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengatakan bahwa pihaknya akan menyasar pasar-pasar tradisional, khususnya yang menjual beras.
“Upaya kami dalam rangka membantu beberapa pasar, termasuk pendistribusian berasnya,” kata Heru kepada Tribunjateng.com, Selasa (20/2/2024).
Selain upaya itu, lanjut Heru, pemerintah akan terus memantau harga beras termasuk hal-hal yang dianggap memengaruhi naiknya harga beras.
Pemerintah juga akan mengadakan pasar murah di setiap kecamatan untuk menekan inflasi.
Nantinya, beras dan sembako lain akan dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET) dengan subsidi dari pemerintah.
“Ini juga termasuk upaya kami dalam pengendalian inflasi menjelang puasa dan lebaran,” imbuh dia.
Menurut Heru, naiknya harga beras dipicu oleh berkurangnya produksi beras di tingkat produsen atau petani.
Berkurangnya produksi diduga terjadi karena dampak cuaca yang membuat petani gagal panen.
“Lahan yang terdampak El Nino. Selain itu, masa tanamnya juga, ini masih baru saja tanam sehingga mundur,” pungkas Heru.
Sebagai informasi, dari data terbaru Diskumperindag Kabupaten Semarang, rata-rata harga beras di lima pasar tradisional (Bandarjo, Babadan, Karangjati, Bandungan, Projo) per kilogramnya mencapai Rp 17.200 (premium) dan Rp 16.200 (medium).
Seorang pedagang sembako di Pasar Bandarjo, Ungaran Barat, Hawari (27) mengungkapkan kenaikan harga beras terjadi secara bertahap.
Baca juga: Harga Beras di Pasar Induk Majenang Cilacap Tembus Rp 17 Ribu Per Kilogram
Dia menyebutkan bahwa harga beras normal pada beberapa bulan sebelumnya sekitar Rp 11.500 dan Rp 13.000 per kilogram.
“Sekarang malah sudah jadi Rp 18 ribu (per kilogram).
Dari distributornya memang sudah naik terus, misal setiap pekan mengirim itu harganya berbeda-beda dan selalu lebih tinggi sampai sekarang ini,” kata Hawari. (*)
"Anak Saya Muntah 3 Kali!" Kisah Cemas Orang Tua Usai Anaknya Makan Puding MBG di Ungaran |
![]() |
---|
Berada di Zona Merah Sesar dan Longsor, Desa Sepakung Buktikan Diri Jadi Percontohan Destana |
![]() |
---|
Solusi "Air Gratis" dari Langit: Desa Kesongo Semarang Jadi Percontohan Irigasi Tenaga Surya |
![]() |
---|
Sidak SPPG Polri di Pabelan Semarang, Kapolri Minta Standar Kebersihan Diperketat |
![]() |
---|
Siap Jadi Tuan Rumah! PBVSI Kabupaten Semarang Fokus Perbaiki Venue Voli di Sport Center Wujil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.