Berita Regional
Balita di Papua Meninggal saat Tunggu Hasil Lab Tanpa Dirawat di RS
Penyakit yang diderita Ais ini berawal saat ia memancing di sungai tiba-tiba ada kayu yang menusuk lehernya di bagian kanan.
"Kami bawa adik Ais pakai kapal dari Mamberamo Raya ke Kota Jayapura, lalu dirujuk ke RSUD Abepura," bebernya.
Selama berada di RSUD Abepura, kata Jefri, Ais sempat mendapatkan perawatan selama kurang lebih dua minggu, namun kondisinya belum juga membaik.
Ais kemudian diberikan surat pengantar dari RSUD Abepura untuk dilakukan CT scan di Rumah Sakit (RS) Provita, Kota Jayapura. Biaya yang dikeluarkan untuk membayar CT scan sekitar Rp 3,6 juta.
Selain itu, keluarga juga membayar pemeriksaan darah lengkap di RSUD Abepura Rp 500.000 dan transportasi mobil ambulans Rp 500.000.
Jefri menambahkan, setelah di RSUD Abepura, Ais kemudian dirujuk ke RSUD Jayapura di Dok II, Kota Jayapura pada 19 Februari 2024.
Sesampainya di sana, Ais tidak dirawat inap, hanya diperiksa dan diambil sampel penyakit yang ada di lehernya.
"Setelah itu, kami di suruh pulang.
Padahal kondisi ade (Ais) sudah semakin parah," ucapnya.
Meninggal
Sambil menunggu hasil sampel di RSUD Jayapura, Ais dibawa dan menginap sementara di rumah keluarga yang berada di Perumnas 4, Padang Bulan, Distrik Heram, Kota Jayapura.
Karena kondisi kesehatan Ais yang sudah memprihatinkan, sehingga berkat dukungan Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) dan Jurnalis Papua, maka pihak keluarga membawa Ais ke Rumah Sakit (RS) Dian Harapan pada Selasa (27/2/2024) sekitar pukul 11.00 WIT.
Sesampai di RS Dian Harapan, Ais langsung ditangani oleh tim medis dan dirawat inap sambil menunggu hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan sebelumnya di RSUD Jayapura, terkait penyakit yang diderita bocah itu selama setahun.
Kabar tentang Ais sontak viral di media sosial (medsos), sehingga beberapa pihak bersimpati dan mendatangi serta melihat langsung kondisinya pada Selasa (27/2/2024) dan Rabu (28/2/2024).
Adapun pihak yang sempat mengunjungi kondisi Ais dan memberikan bantuan adalah Polda Papua, Kodam XVII/Cenderawasih, Jurnalis Papua, Balai Kemensos RI di Papua, Dinas Kesehatan Provinsi Papua, BPJS dan beberapa pihak lainnya.
Namun sayang, bantuan kesehatan yang sementara akan diterima oleh Ais ini justru tidak bisa menolong nyawanya.
Polisi Bunuh Polisi, Sandiwara Briptu Rizka Terbongkar, Ternyata Pelaku Pembunuhan Brigadir Esco |
![]() |
---|
Jaksa Negara Mundur, Gibran Kini Sendirian Lawan Gugatan Rp 125 Triliun |
![]() |
---|
Rekaman CCTV Ungkap Aksi Rezaldy Tewaskan Nenek 71 Tahun |
![]() |
---|
Buronan Nekat Datangi Polres Buat Laporan Kehilangan Tas, Ketahuan karena Grogi saat Ditanya Petugas |
![]() |
---|
Kelabuhi Pengurus Desa, 4 Tenaga Pendamping Desa Bertahun-tahun Korupsi Rugikan Negara Rp2,9 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.