Berita Ungaran
KLHK Ajak Pecinta Alam Kurangi Sampah di Gunung Merbabu Kabupaten Semarang
Para pecinta alam diajak untuk tidak menghasilkan sampah, terutama di kawasan pegunungan.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Tercemarnya lingkungan akibat sampah yang menumpuk di tempat-tempat wisata alam kini dinilai sudah menjadi persoalan darurat.
Satu di antara contohnya yakni sampah-sampah di lokasi perkemahan seperti pegunungan dan hutan, tak terkecuali di kawasan Gunung Merbabu, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati mengajak para pecinta alam untuk tidak menghasilkan sampah, terutama di kawasan pegunungan.
Baca juga: Ganjar-Mahfud Kompak Tampil Ala Pecinta Alam di Debat Cawapres, 100 Persen Ramah Lingkungan
Menurut dia, sejumlah upaya perlu dilakukan seperti mengedukasi dan membuat program nol sampah atau zero waste.
Langkah yang dilakukan seperti mengadakan kegiatan Zero Waste Adventure Camp (ZWAC) 2024.
Kegiatan itu melibatkan para mahasiswa pecinta alam, anggota pramuka dan mitra Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM) yang berkemah di gunung tersebut selama tiga hari, mulai Jumat-Minggu (1-3/3/2024).
“Persoalan sampah di tempat wisata ini sangat urgen karena kami sering dapat berita yang viral ketika naik gunung banyak sampah, kami tidak mau seperti itu,” kata dia kepada Tribunjateng.com.
Lewat program itu, para pecinta alam diminta untuk berkemah dan memasak makanan yang tidak menggunakan kemasan plastik.
Sampah-sampah organik yang dihasilkan nantinya akan dibuang di lokasi khusus fasilitas kompos untuk mengelola sampah organik sisa dapur umum dan sisa makanan.
Baca juga: Video Detik-detik Evakuasi 10 Mahasiswa Pecinta Alam Terjebak Banjir Bandang di Tegal
Semua sampah yang timbul akan ditimbang dan dievaluasi untuk pengelolaannya.
Rosa menambahkan, kegiatan itu tak hanya menyasar di Gunung Merbabu saja, namun juga kawasan pegunungan dan tempat wisata alam lainnya di Indonesia.
“Kebutuhan kita mengurangi sampah sudah sangat mendesak. Target kami 2025 100 persen sampah terkelola, 30 persen terkurangi dan 70 persen tertangani,” pungkas dia. (*)
Demi Tol Jogja-Bawen, Nasib Ratusan Makam Leluhur Harus Tergusur Proyek Nasional |
![]() |
---|
Detik-detik Kebakaran di Semarang, Rumah Kosong Milik Warga Ludes Dilahap Api |
![]() |
---|
Drama Korupsi PTSL: 5 Pejabat Desa Papringan Tersangka, Kecamatan Kaliwungu Sigap Ambil Alih Kendali |
![]() |
---|
Sering Kebanjiran Sejak 1978, Hartoko Harap Pembongkaran Jembatan Kaligung Jadi Solusi |
![]() |
---|
Jeritan Orang Tua di Balik Atap Roboh SDN Kawengen 02 Semarang, Anak Lelah dan Ngaji Terlantar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.