Wonosobo Hebat

Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran ke-XXX di Wonosobo: Memperkuat Kearifan Spiritual

Imah Masitoh
Suasana pembukaan kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur'an ke XXX tingkat Kabupaten Wonosobo berlangsung di Pendopo Bupati, Rabu (6/3/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Pembukaan kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur'an ke-XXX tingkat Kabupaten Wonosobo berlangsung di Pendopo Bupati pada Rabu (6/3/2024).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, Panut, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan untuk memilih peserta yang akan mewakili Wonosobo dalam ajang MTQ tingkat provinsi atau nasional.

Sebanyak 278 peserta Musabaqoh Tilawatil Qur’an dari Kabupaten Wonosobo mengikuti kegiatan ini, berasal dari 15 kecamatan. Mereka terdiri dari berbagai tingkatan usia, yang telah melalui proses seleksi di tingkat kecamatan sebelumnya.

Berbagai kategori perlombaan dilaksanakan, mulai dari tartil, tilawah remaja, qiroat mujawad, qiroat murottal remaja, tahfidz 1 jus dan tilawah, tahfidz 5 jus dan tilawah, tahfidz 10 jus, tahfidz 20 jus, hingga tahfidz 30 jus. Selain itu, juga terdapat kategori tafsir Bahasa Arab, tafsir Bahasa Indonesia, tafsir Bahasa Inggris, fahm Al Qur’an, syarh Al Qur’an, karya tulis ilmiah (KTI), kaligrafi naskah, kaligrafi hiasan, kaligrafi digital, kaligrafi dekorasi, dan kaligrafi kontemporer.

Panut menjelaskan bahwa prestasi Kabupaten Wonosobo dalam ajang MTQ telah cukup membanggakan, dengan pencapaian peringkat ke-3 umum dalam Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) VIII Jateng yang terakhir.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, yang membuka acara Musabaqah Tilawatil Qur'an ke-XXX tingkat Kabupaten Wonosobo, mendukung kegiatan ini. Menurutnya, MTQ memiliki makna yang strategis dalam pembentukan akhlak dan moral generasi penerus bangsa, terutama di era globalisasi teknologi informasi dan komunikasi saat ini.

Beliau berharap agar pelaksanaan MTQ tidak hanya menjadi wahana perlombaan semata, melainkan juga menjadi sarana untuk memahami, mendalami, dan mengimplementasikan isi dan kandungan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

"Saya yakin, dengan pemahaman keislaman yang semakin baik, bukan hanya akan memperkuat jati diri seorang muslim dan muslimah, tetapi juga akan memperkokoh semangat ukhuwah," tandasnya. (ima)