Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Pawai Dugderan Dibuka, Tradisi Khas Ditunggu Seluruh Warga Semarang

Ribuan peserta pawai Dugderan memadati halaman Balaikota Semarang. Para peserta tersebut berasal dari berbagai kecamatan di Kota Semarang.

Penulis: budi susanto | Editor: Tim Video Editor

Berikut ini video pawai Dugderan dibuka, tradisi khas ditunggu seluruh warga Semarang.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ribuan peserta pawai Dugderan memadati halaman Balaikota Semarang.

Para peserta tersebut berasal dari berbagai kecamatan di Kota Semarang.

Kostum hingga pernik pawai juga mereka kenakan.

Ribuan peserta tersebut berkumpul untuk mengikuti pembukaan pawai Dugderan.

Meski hujan mengguyur Kota Semarang, namun tak mengendurkan semangat para peserta pawai.

Sebelum pawai dibuka, tari-tarian dan seni budaya ditampilkan di halaman Balaikota Semarang.

Pertunjukan tersebut menjadi magnet masyarakat sekitar yang ikut memadati halaman Balaikota Semarang.

Pawai pun dibuka dengan pemukulan bedug yang dipimpin oleh Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Walikota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita itu nampak bersemangat membuka kegiatan tahunan yang menjadi tradisi di Kota Semarang tersebut.

Di tengah gerimis, Mbak Ita membuka pawai Dugderan tersebut.

Usai dibuka, rombongan pawai Dugderan berjalan keluar halaman Balaikota Semarang beriringan.

Mereka menuju Jalan Pemuda dan mengarah ke Alon-alon Masjid Agung Semarang untuk kemudian finis ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Dikatakan Mbak Ita, selain wujud nguri-nguri budaya, Dugderan juga menjadi simbol pembuka Ramadan.

Ia mengatakan Dugderan hanya ada di Kota Semarang dan sudah menjadi tradisi yang tetap dilestarikan.

"Dugderan juga menjadi akulturasi budaya di Kota Semarang, karena dalam tradisi Dugderan ada budaya Jawa, Tionghoa, Arab hingga Melayu," ucapnya saat ditemui Tribunjateng.com di Balaikota Semarang, Sabtu (9/3/2024).

Dilanjutkan Mbak Ita, ada yang berbeda dengan pelaksanaan Dugderan dari tahun sebelumnya.

Yaitu bergabungnya komunitas Tionghoa dalam pelaksanaan kegiatan Dugderan di Kota Semarang.

Disampaikannya, Komunitas Tionghoa membagikan kue keranjang di Alon-alon Masjid Agung Semarang.

"Karena Dugderan kali berdekatan dengan perayaan Imlek, jadi Dugderan tahun ini sangat istimewa," paparnya.

Ditambahkannya Alon-alon Masjid Agung Semarang diperluas untuk kegiatan Dugderan.

Dengan memperluas penempatan kegiatan Dugderan, ia berharap masyarakat bisa tumpah ruah menikmati kegiatan Dugderan.

"Selain itu, pasar Dugderan juga diikuti oleh sejumlah peguyuban pedagang. Hal tersebut menjadikan Dugderan menjadi kegiatan yang ditunggu dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, tentunya dengan harapan mendapatkan berkah untuk menyambut Ramadan," tambahnya.(*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved