Banjir Rutin Menggenangi Bandarharjo, Warga Semarang Jengkel Soal Sistem Pembuangan Air
Setiap tahun, warga di kawasan Bandarharjo, Semarang Utara, dihantui oleh banjir yang kembali menggenangi permukiman mereka.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Banjir yang kerap menggenangi kawasan permukiman RW 1 Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara, Kota Semarang telah menjadi peristiwa tahunan yang mengganggu warga setempat.
Setiap tahun, kawasan ini diserbu oleh banjir sebanyak 2-3 kali, menyebabkan ketidaknyamanan dan kerugian bagi penduduk setempat. Menurut para warga, penyebab utama dari banjir ini adalah sistem pembuangan air yang tidak memadai.
"Saluran air di sekitar kawasan ini sangat buruk, bahkan tidak ada saluran irigasi yang memadai. Kami berharap pemerintah dapat memperbaiki saluran air di sepanjang arteri kiri agar air dari permukiman ini dapat dialirkan dengan baik ke Kali Semarang. Dengan begitu, kami berharap banjir bisa diminimalisir," ungkap Restu Nikmat (44), Ketua RT 9 RW 1 Bandarharjo.
Masalah banjir di kawasan Bandarharjo bukanlah hal baru, sudah terjadi sejak tahun 90-an. Namun, kondisinya semakin parah sejak adanya reklamasi laut untuk kawasan Industri Cipta.
"Banjir tahun ini bahkan mencapai ketinggian 70 sentimeter hingga 1 meter. Kami merasa kecewa karena pemerintah kota belum memberikan bantuan yang memadai untuk mengatasi masalah ini," tambah Restu.
Sementara itu, Junaidi, seorang warga RT 9 RW 1, menyebutkan bahwa banjir telah menggenangi sembilan RT di kawasan tersebut, dengan kondisi paling parah terjadi di RT 1 dan RT 8.
Para warga Bandarharjo RW 1 merasa sangat terganggu dengan kejadian banjir yang rutin terjadi di kawasan mereka. Banjir kerap melanda saat musim hujan dan rob, dengan frekuensi mencapai 2-3 kali setiap tahunnya.
Kondisi ini disebabkan oleh buruknya sistem drainase di kampung tersebut. Joko Kuswito (43), seorang warga RT 5 RW 1, menyatakan kejengkelannya terhadap situasi ini.
"Warga sudah tidak tahan dengan banjir yang selalu menghampiri kampung kami setiap tahun tanpa ada solusi yang nyata. Kabar akan direlokasinya kampung kami membuat saya pribadi merasa senang. Ini mungkin menjadi langkah terbaik agar kami bisa terhindar dari bencana banjir yang rutin mengganggu," ungkapnya.
Baca juga: Penyebab Semarang Dikepung Banjir, Ternyata Curah Hujan Naik Hampir 7 Kali Lipat Dari Normal
| Disiplin Anggaran Jadi Sorotan Komisi B DPRD Kota Semarang Jelang Penyusunan APBD 2026 |
|
|---|
| Kota Semarang Catatkan Angka Partisipasi PAUD Capai 97 Persen |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Rabu 22 Oktober 2025: Hujan Ringan |
|
|---|
| Kereta Api Vs Truk saat Kaligawe Macet Parah, Subhan Minta Sopir Truk Turun saat KA Harina Melaju |
|
|---|
| Polda Jateng Segera Panggil Saksi Kasus Konten Porno SMAN 11 Semarang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.