Berita Batang
ORARI Batang Beraksi, Komunikasi Tanpa Batas di Tengah Bencana Puting Beliung
ORARI Kabupaten Batang telah membuktikan perannya yang vital saat puting beliung meluluhlantakkan Kecamatan Kandeman, merusak puluhan rumah warga
Penulis: dina indriani | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Dalam menghadapi bencana alam, komunikasi menjadi kunci penting untuk koordinasi dan penanganan yang efektif.
Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) Kabupaten Batang telah membuktikan perannya yang vital saat puting beliung meluluhlantakkan Kecamatan Kandeman, merusak puluhan rumah warga pada Kamis 14 Maret 2024 kemarin.
Mendapat informasi puting beliung,ORARI Batang tidak tinggal diam dan mengambil perannya untuk komunikasi dan koordinasi ketika listrik padam dan kegelapan menyelimuti.
“Sejak pagi, kami sudah berada di lokasi untuk bergotong royong bersama warga dan mengkoordinasikan upaya penanganan dengan instansi terkait,” kata Ketua ORARI Batang Edhy Sulisdiyanto saat dihubungi melalui gawai, Jumat (15/3/2024).
Baca juga: Pengurus ORARI Batang Dikukuhkan, Pj Bupati Lani: Terus Bersinergi dengan Diskominfo
Baca juga: Pj Bupati Batang Lani jadi Operator ORARI dan RAPI Spesial Call HUT ke-57 Batang
Keahlian mereka dalam komunikasi menjadi andalan saat infrastruktur terputus.
Sehingga komitmen organisasi untuk kedaruratan selalu menjadi prioritas.
“Kami siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Batang melalui layanan komunikasi. Terutama dalam situasi darurat, di mana kesulitan mencari sinyal menjadi tantangan, kami akan hadir untuk membantu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batang, Triossy Juniarto mengatakan, wilayah Batang dengan keanekaragaman geografisnya yang mencakup pantai, daratan, dan pegunungan, menyimpan potensi besar untuk berbagai bencana alam.
“Dalam menghadapi tantangan ini, komunikasi yang efektif dan handal bukan hanya penting, tetapi menjadi kebutuhan mendesak.
Oleh karena itu pentingnya persiapan dan kesiapsiagaan,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa, wilayah Batang sangat unik dan beragam, yang membuat kita harus selalu waspada terhadap bencana.
Dalam situasi seperti ini, alat komunikasi bukan sekedar alat, tetapi sahabat yang menyelamatkan jiwa.
Ketika bencana melanda, lanjut dia, jaringan komunikasi sering kali menjadi salah satu infrastruktur pertama yang terganggu.
“Maka organisasi Komunikasi seperti ORARI, RAPI dan lainnya merupakan garda terdepan dalam memastikan bahwa suara-suara yang membutuhkan bantuan dapat didengar,” terangnya.
Triossy juga menyatakan bahwa, mereka tidak hanya sebagai layanan komunikasi, tetapi juga menjadi simbol ketangguhan dan kebersamaan masyarakat Batang dalam menghadapi bencana.
“Kami tidak hanya menyediakan alat, kami juga membangun harapan. Ketika sinyal hilang, ketika listrik padam, kami ada di sana untuk memastikan bahwa setiap panggilan darurat terdengar,” pungkasnya. (din)
Stok Beras Bulog Aman hingga 7 Bulan, Disperindagkop Batang Pastikan Harga SPHP Tak Naik |
![]() |
---|
Jembatan Kali Belo Batang Siap Direkonstruksi, Total Rp 9 Miliar Anggaran Disiapkan |
![]() |
---|
TMMD Sengkuyung Tahap IV Dimulai, Desa Wringingintung Batang Bersiap Jadi Sentra Perubahan |
![]() |
---|
Kolaborasi Pemkab Batang dan Nestlé Cegah Stunting: 259 Anak Dapat Pendampingan Gizi |
![]() |
---|
Proyek Alun-Alun Bandar Capai 25 Persen, Bupati Batang Faiz Optimistis Selesai Tepat Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.