Setelah Direnovasi Standar Internasional, Kapasitas Stadion Jatidiri Menyusut Jadi 18 Ribu Penonton

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Proses renovasi Stadion Jatidiri untuk menyesuaikan dengan standar FIFA sebagai stadion bertaraf internasional terus dilakukan.

Renovasi yang sudah berlangsung sejak pertengahan Februari ini digarap oleh kementrian PUPR.

Proses renovasi ditargetkan rampung pada Oktober 2024.

Ditemui belum lama ini, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Agung Hariyadi menjelaskan sejumlah titik yang direnovasi meliputi sejumlah item di antaranya penggantian rumput, diganti jenis matrella (zoysia matrella) sama yang dipakai untuk Piala Dunia U-17.

Baca juga: Apa Saja yang Akan Direnovasi di Stadion Jatidiri hingga PSIS Harus Kembali Jadi Tim Musafir?

Kemudian kursi tribun menjadi single seat. Di Jawa Tengah, Stadion Manahan yang telah menggunakan single seat.

''Dengan perombakan ini, diharapkan Stadion Jatidiri ini meningkat standarnya dari grade B ke A. Kami sangat mengapresiasi pemerintah pusat melakukan perbaikan fasilitas stadion ini," beber Agung.

"Ini juga berdampak pada Kompleks Jatidiri yang bisa menjadi kawasan olahraga berstandar Internasional,'' jelasnya.

Terkait besarnya anggaran renovasi, Agung mengaku belum mengetahui secara detail. Renovasi diprioritaskan pada tiga item.

Adapun untuk kapasitas tribun kemungkinan akan mengalami penyusutan sebab disesuaikan dengan jenis kursi baru yang akan dipasang nantinya.

Saat ini Stadion Jatidiri berkapasitas 24.000 penonton, dengan penggantian kursi yang baru akan mengalami penyesuaian menjadi 18.000.

''Ini menyesuaikan aspek standar FIFA terkait keamanan dan kenyamanan penonton,'' ujar Agung.

Selain itu, juga perbaikan beberapa fasilitas seperti ruang ganti pemain di sisi barat stadion. 

Pada kompetisi BRI Liga 1 2023/2024, PSIS yang menggunakan Stadion Jatidiri selama setengah musim menggunakan fasilitas locker room di sisi timur.

Dikesempatan lain, Panpel PSIS memilih menggunakan locker room sisi timur musim ini karena memiliki fasilitas lebih bagus daripada locker room sisi barat.

Dalam statuta PSSI, sebetulnya tidak ada ketentuan akan hal tersebut, namun beberapa pihak menyebut pemain keluar dari sisi timur tidak lazim. (*)