Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Pemkab Jepara akan Datangan 20.000 Tabung Gas LPG Melon Untuk Tekan Kelangkaan dan Lonjakan Harga.

Kelangkaan dan kenaikan harga tidak wajar pada Gas Elpiji bersubsidi menjadi perhatian Pemkab Jepara.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Catur waskito Edy
Istimewa 
PENINJAUAN - Penjabat (Pj) Bupati H Edy Supriyanta bersama jajaran Forkopimda dan para pimpinan perangkat daerah terkait, melakukan tinjauan di beberapa Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), termasuk sejumlah pangkalan dan agen di Kabupaten Jepara. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Kelangkaan dan kenaikan harga tidak wajar pada Gas Elpiji bersubsidi menjadi perhatian Pemkab Jepara.

Diketahui bahwa harga elpiji ukuran 3 kilogram atau tabung melon di Jepara akhir-akhir ini melambung, lonjakan harga elpiji bersubsidi itu disebabkan kelangkaan. 

Mendapatkan informasi tersebut, Penjabat (Pj) Bupati H Edy Supriyanta bersama jajaran Forkopimda dan para pimpinan perangkat daerah terkait, melakukan tinjauan di beberapa Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), termasuk sejumlah pangkalan dan agen 

Dia mengatakan bahwa ketersediaan saat ini dijelaskannya sudah cukup untuk melayani masyarakat, dan nantinya akan didistribusikan ke 12 pangkalan. 

"Tadi saya pantau di SPBE Mulyoharjo, hari ini sudah ada stok 60 ton kurang lebih sekitar 20 ribu gas elpiji 3 kilogram," kata H Edy Supriyanta dalam ketertangan tertulis yang diterima Tribunjateng, Rabu (20/3/2024).

Menurutnya pasokan elpiji untuk Kabupaten Jepara berasal dari beberapa daerah, yakni Semarang, Rembang, dan Gresik. 

Namun, belakangan ini terjadi kendala dikarenakan cuaca. 

"Saya sudah komunikasi dengan pihak Pertamina, disampaikan bahwa stok gas elpiji 3 kilo hingga lebaran nanti dipastikan aman," ucapnya.

Ia menyampaikan untuk keluhan warga mengenai harga gas yang tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi, sejauh ini harga masih terkendali antara Rp18 ribu hingga Rp22 ribu. 

"Seperti di Tiktok kemarin ada yang menjual lebih dari harga yang ditetapkan, orangnya sudah mengaku salah. Kalau ada lagi silakan dilaporkan saja," ujarnya.

Berdasarkan pantauan langsung di pangkalan Bangsri, Pj Bupati mendapati memang banyak antrean warga. 

Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan sistem nomor urut dan KTP. 

Di lokasi ini, sedikitnya seratus tabung elpiji ludes diserbu warga dalam hitungan menit di pagi hari. 

Meski begitu, pada siangnya kembali ditambah seratus.

Dia mengakui jika konsumsi elpiji masyarakat melonjak saat Ramadan. Khususnya bagi para pelaku UMKM yang semakin bertambah pada bulan puasa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved