Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Mentan Andi Amran Gadeng Kodam IV/Diponegoro Melakukan Percepatan Tanam

Menteri Pertanian (Mentan)  Andi Amran Sulaiman gandeng Kodam IV/Diponegoro optimalisasi lahan di Jawa Tengah melalui pompanisasi.

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG-Berikut ini video Mentan Andi Amran Gadeng Kodam IV/Diponegoro Melakukan Percepatan Tanam di Jateng Melalui Pompanisasi.

Menteri Pertanian (Mentan)  Andi Amran Sulaiman gandeng Kodam IV/Diponegoro optimalisasi lahan di Jawa Tengah melalui pompanisasi.

Mentan Amran mengatakan program pompanisasi dikonsentrasikan untuk lahan sawah yang indeks pertanaman (IP) satu namun memiliki sumber air tersedia sepanjang tahun. Lahan-lahan sawah itu hanya mampu tanam satu kali dalam setahun. 

Adanya program itu diharapkan dapat meningkatkan program pertanaman yang awalnya hanya satu menjadi dua atau lebih dalam setahun.

"Kami sudah identifikasi ada 300.000 haktar, lahan yang IP satu, kita angkat menjadi dua atau tiga. Kalau kita angkat IP nya dua kali saja, produksi 5 ton, berarti itu bisa 1.000.000 tambahan bisa dari Jawa Tengah, ini bisa jadi potensi luar biasa," jelasnya usai Rapat Koordinasi Optimalisasi Lahan Melalui Pompanisasi di Aula Makodam IV/Diponegoro, Semarang, Kamis (21/3/2024). 

Menurut Mentan, saat ini telah menyediakan pompa untuk dikirim Jawa Tengah. Pada tahap awal pihaknya akan mengirimkan 5 ribu pompa.

"Inilah solusi cepat untuk menangani pangan. Karena kalau membangun sawah butuh waktu. Tetapi kalau pompa, sawah yang telah ada bisa langsung ditanami. Hari ini kita pompa satu hingga dua hari sudah bisa mulai dikelola," tuturnya.

Pihaknya  merancang program pompanisasi itu bisa terlaksana di Pulau Jawa minimal  500 ribu hektar lahan sawah. Program pompanisasi tersebut berhasil melebihi target rancangannya.

"Kami dengar dari Jawa Timur bisa mencapai 400 ribu hektar, Jawa Tengah 700 ribu lebih hampir 1 juta hektar lahan yang bisa diangkat melalui pompa," tuturnya.

Dikatakannya, program pompanisasi difokuskan di pulau Jawa. Sebab pulau Jawa memiliki rentang kendali yang dekat dan 70 persen produksi berada di pulau Jawa.

"Jadi kami sentuh Jawa dulu. Kemudian luar Jawa kami target 500 ribu hektar," ujarnya.

Disisi lain, ia mengabarkan berita baik kepada petani pengadaan pupuk bersubsidi awalnya hanya 4,7 juta bertambah menjadi 9,5 juta ton. Dalam waktu dekat surat keputusan (SK) pengadaan pupuk turun dan segera ditindaklanjuti ke gubernur dan bupati se Indonesia.

"Kemudian juga ada Anggaran tambahan belanja (ABT) pupuk bersubsidi sebesar Rp 5,8 triliun. Jadi ada hikmah dibalik el nino petani mendapat insentif berupa pompa, kenaikan pupuk bersubsidi. Kemudian bibit unggul kami sediakan 2 juta hektar," ujarnya.

Mentan menambahkan upaya itu untuk menekan impor beras. Pihaknya menargetkan Indonesia bisa swasembada pangan.

"Di era Pak Jokowi kita sudah tiga kali swasembada. Hanya saja ada el nino. Maksimal tiga tahun swasembada bisa kembali," tandasnya.

Panglima Kodam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Tandyo Budi R mengatakan hasil rapat koordinasi Menteri Pertanian akan memberikan bantuan pompanisasi. Bantuan itu diharapkan Jawa Tengah dalam setahun bisa tiga kali panen.

"Tadi saat rapat kami memetakan permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan harus ditangani dengan bantuan para Babinsa dan Dandim. Nanti akan ada rapat selanjutnya agar penanganan masalah air biar tepat sasaran," ujarnya.

Pangdam mengatakan Babinsa memliki peran untuk menentukan  letak sungai terdekat agar bisa mengairi sawah di wilayahnya.  

"Kalau sekarang hanya mengandalkan sawah tadah hujan panennya hanya sekali saja. Kalau adanya pompanisasi air bisa dapat mengalir sepanjang tahun," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved