Pakai Bahan Premiun, Kue Kering Hani Laris Manis Jelang Lebaran, Bisa Jual 200 Toples

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Momen Ramadan menjadi berkah untuk sebagian orang tak terkecuali Hani Munsyiah, Pemilik Nyemek Catering yang kebanjiran pesanan khususnya kue kering untuk lebaran. 

Pada hari-hari biasa, Hani baru membuat kue kering jika ada pesanan atau istilahnya made by order, tapi khusus momen lebaran dia buka pemesanan terlebih dahulu (list order), direkap berapa jumlah pesanan dan nantinya mendekati lebaran baru diproses. 

Hani mengaku, jika hari biasa orderan kue kering yang masuk tidak terlalu banyak karena dia membuat ketika ada pesanan, tapi pada momen lebaran pesanan meningkat kurang lebih 200 toples kemasan 800 ml. 
 
"Alhamdulillah untuk lebaran tahun ini pesanan kue kering yang masuk sekitar 200 toples ukuran 800 ml. Saya membuat kue kering ada lima varian yaitu Kastengel, Nastar, Putri Salju, Kue Kacang dan Choco Chips Cookies," ujar Hani Munsyiah, pada Tribunjateng.com beberapa waktu lalu. 

Perempuan 39 tahun ini menjelaskan yang membedakan produk kue kering buatannya dengan di tempat lain, ada di bahan baku karena Hani memilih kualitas yang premium sehingga dari segi rasa dan tekstur berbeda. 

Adapun dalam proses pembuatan kue kering, Hani turun tangan langsung mulai meracik atau mencampur bahan-bahan kue hingga menjadi adonan, memanggang, sampai tahap akhir pengemasan. 

Tapi Hani mengaku terkadang dibantu oleh satu orang karyawan, terutama ketika sedang banyak pesanan kue kering. 

Hani bercerita, dia memulai usaha Nyemek Catering miliknya antara tahun 2014 atau 2016 lalu. 

Hal yang membuat Hani pada akhirnya mantap memulai usaha Catering, karena kebetulan dia asli orang Purwokerto dan suka membuat mie untuk keluarganya. 

Bakmi buatannya mendapat pujian karena rasanya enak, keluarganya pun menyarankan kenapa tidak dijual saja. 

"Berawal dari situ, akhirnya saya memantapkan hati untuk mulai menjual bakmi buatan sendiri dan memasarkan lewat salah satu market place. Siapa sangka dari situ ternyata banyak peminat dan bisa bertahan sampai sekarang," cerita Hani. 

Proses merintis nya pun tidak mudah apalagi untuk kue kering, karena dari yang awalnya rasa masih biasa saja, kemudian akhirnya mengenal butter dan beberapa bahan premium lainnya, sampai Hani menemukan resep yang benar-benar pas. 

Hingga dari semua proses yang dilalui, empat tahun terakhir Hani mulai mematenkan resep pembuatan kue kering nya. 

"Harga yang saya tawarkan untuk varian kue kering Kastengel, Nastar, Putri Salju dan Choco Chips Cookies Rp 90 ribu per toples. Sedangkan untuk kue kacang harga Rp 80 ribu per toples dengan ukuran masing-masing 800 ml. Kalau yang belum pernah mencoba langsung kue kering buatan saya mungkin komplain atau bilang harganya mahal, tapi kalau yang sudah pernah pesan apalagi tahu bahan bakunya premium semua, pasti pesan lagi dan tidak pernah mempermasalahkan harga," ungkap Hani. 

Selain membuat dan menjual kue kering, Hani juga biasa menerima pesanan risol mayo dan bakmi nyemek. 

Selain itu, juga menerima pesanan nasi kotak karena memang dari awal memulai usaha Catering, dan terus berinovasi sampai akhirnya membuat kue kering. 

Untuk proses produksi, Hani mengerjakan di rumahnya yang beralamat di Perumahan Pandawa Asri, Blok B5, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

"Ya alhamdulillah setiap lebaran pesanan selalu ada dan jumlahnya kisaran 200 toples. Pemesan tidak hanya dari Tegal dan sekitarnya saja, tapi ada juga dari luar kota seperti Bandung," pungkasnya. (dta)