Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Rumah Ambruk di Permata Puri Semarang Imbas Longsor, Pemilik Rugi 500 Juta

Bangunan rumah yang difungsikan sebagai tempat industri pembuatan kue roboh imbas dari tanah longsor di kawasan Perumahan Permata Puri, Semarang

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Tim Video Editor

Berikut ini video rumah ambruk di Permata Puri Semarang imbas longsor, pemilik rugi 500 juta.

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Bangunan rumah yang difungsikan sebagai tempat industri pembuatan kue roboh imbas dari tanah longsor di kawasan Perumahan Permata Puri RT 5 RW 8, Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jumat (5/4/2024) pukul 18.55 WIB.

Pemilik rumah Ahmad Subaidi (54) menyebut, bangunan rumahnya yang roboh merupakan bangunan dua lantai yang digunakan istrinya untuk industri rumah tangga pembuatan kue. 

Bangunan yang roboh seluas 5x10 meter. Akibat kejadian itu, ia merugi hingga Rp 500 juta. 

"Belum lagi kerugian immaterial, kami kehilangan usaha kami jelang lebaran," katanya saat ditemui,
Sabtu (6/4/2024).

Sebelumnya, jalan yang berada di samping rumah Subaidi alami longsor pada Rabu (13/3/2024). 

Tiga minggu berselang, bangunan dua lantai rumahnya ikut roboh. 

Kini, bangunan rumahnya yang sisa seluas 120 meter persegi. 

Tak Ada Korban 

Beruntung saat kejadian itu, rumahnya sudah kosong sehingga tak ada korban jiwa.

Seluruh anggota keluarga Subaidi telah diungsikan di rumahnya yang lain sejak tiga hari yang lalu. 

Ketika kejadian, hanya Subaidi yang tinggal di rumah tersebut untuk berjaga-jaga.

"Sebenarnya satu hari sebelumnya sudah ada pergerakan bangunan yang menandakan akan roboh, makanya ketika ada tukang dari pengembang mau melakukan penangan sementara saya larang dulu," katanya.

Tak hanya rumah Subaidi, dua bangunan rumah lainnya milik Alun dan Mujayin juga terancam roboh. 

Untuk rumah Alun berada di sisi barat rumah Subaidi yang dipisahkan jalan longsor.  

Jalan longsor itu memiliki panjang 20 meter lebar 13 meter dan kedalaman 15 meter.

Sedangkan rumah Mujayin berada persis di sisi selatan rumah  Subaidi yang  roboh malam tadi. 

Tampak di lokasi rumah Mujayin atapnya sudah ambrol. Ada 10 batang bambu dipasang untuk menahan tembok di sisi utara rumah.

"Rumah pak Alun sudah kosong, begitupun rumah pak Mujayin yang disewakan untuk ruko juga sudah kosong," paparnya.

Detik-detik sebuah rumah di Perumahan Permata Puri Ngaliyan roboh, Jumat (5/4) malam (Istimewa)
 

Sebut Bukan Bencana Alam

Ia mengatakan, kejadian ini bukan bencana alam. 

Sebaliknya, tiga rumah yang terancam roboh itu karena kelalain pengembang. 

Kelalaian itu, kata Subaidi, karena pengembang memaksakan kendaraan berat melintasi jalur tersebut untuk pembangunan apartemen Amarta View yang berada di sisi selatan perumahan. 

Kendaraan-kendaraan bertonase berat melintasi jalur utama warga perumahan tersebut. 

Dampak dari aktivitas itu, alhasil  gorong-gorong di bawah jalan ikut alami kerusakan. 

"Kerusakan awalnya dari gorong-gorong di bawah jalan yang diabaikan 5 tahun lalu. Artinya ini bukan musibah tapi kelalain," bebernya.

Oleh karena itu, lanjut dia, bakal meminta pertanggungjawaban dari pihak pengembang. 

Terlebih perumahan tersebut juga belum diserahterimakan ke Pemkot Semarang

"Saya tentu meminta ganti rugi dan kami ingin fungsi jalan ini dikembalikan ke seperti semula," ujarnya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved