Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bung Towel

Bung Towel Dituding Sebagai Mafia Bola Berkedok Pengamat hingga Disebut Lebih Iblis dari Iblis

Bung Towel Dituding Sebagai Mafia Bola Berkedok Pengamat hingga Disebut Lebih Iblis dari Iblis

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Tangkapan layar Instagram @bungtowel8
Bung Towel Dituding Sebagai Mafia Bola Berkedok Pengamat hingga Disebut Lebih Iblis dari Iblis 

"Apakah lahan basah yang dimaksud itu? Yap, betul. Jasa titip pemain serta pengaturan skor di beberapa match yang tidak terlalu penting tapi krusial karena mempengaruhi tim lain."

"Dulu sebelum 2019 orang-orang bisa bereksperimen untuk 'Siapa saja pemain yang akan dipanggil untuk Timnas?' Benar kan? Sekarang? Udah gak bisa."

"Makanya Towel selalu fokus kepada STY dan Naturalisasi karena 2 hal tersebut adalah penghambat dari lahan basah itu."

"STY adalah pelatih yang jujur, pemain se terkenal apapun jika tidak masuk skema ya gak dipanggil atau bahkan dicoret."

"Naturalisasi yang sekarang pun beda, dulu kita terfokus pada klub peserta Liga Indonesia yang punya pemain asing gacor diklubnya tapi sekarang yang dipilih mayoritas bermain di Eropa, tandanya apa? Jastip Pemain udah gak berlaku!"

"Jastip pemain itu keuntungannya tinggi bagi yang menjadi calo maupun klub itu sendiri. Kalo pemain yang dititipkan bagus? Bisa jadi ladang duit buat klub pemilik supaya dijual dengan harga mahal. Jelas klub-klub disana bisa berani membayar mahal untuk menitipkan pemain bintangnya."

"Towel ini memang ibarat 'Anjing peliharaannya', disuruh mengonggong oleh Mr. X dia selalu manut, bahkan hal positif gak pernah keluar dari mulut Towel."

"Dia dan Mr. X membenci kemajuan Indonesia karena kemajuan Timnas Indonesia artinya Timnas Indonesia tidak bisa dijadikan lapangan 'jasa' untuk mereka lagi dan lahan basah mereka otomatis tertutup total."

"Towel gak peduli sama sepakbola apapun hasilnya, dia cuma mikirin viewers dia dengan jadikan dirinya villain. Towel juga gak bisa disebut pengamat karena level ilmu sepakbolanya aja udah kaya anak SD debatin 'siapa yang terbaik dari Messi dan Ronaldo?'"

"Logikanya bagaimana bisa dia berpikir Akira Nishino lebih baik dari STY sementara bakat bejibun dari generasi emas Jepang aja dia gak sanggup buat menangkat moral Timnas Jepang?"

"Sementara di Thailand dengan sejumlah bintangnya pun dia gak sanggup memberikan yang terbaik untuk Timnas Thailand dikancah Asia Tenggara, kalah oleh STY!"

"Park Hang-seo kata Towel layak menggantikan STY, padahal kita tau kalo Park Hang-seo dia disupport oleh pemain-pemain yang matang dari skill dan pikiran akan taktik. Berani taruhan kalo STY disana Vietnam bisa lebih gila dibanding ditangan PHS.

"Sementara STY disini? Pemain Timnas aja gaada yg bisa passing bola sama dribble aja masih suka lepas, gak tau timing kapan harus umpan, kapan harus balik ke pos/keluar dari pos sampai pikiran ala tarkam 'sing penting nyetak gol' masih dibawa padahal hello ini Timnas loh."

"Terlucu dia nyodorin Fakhri Husaini, pelatih belagu yang cuma sanggup bawa juara AFF U16. Itupun juara dihomebase bukan diluar. Itupun junior bukan senior. Itupun level regional bukan benua. Tapi belagunya berasa abis ngasih gelar juara dunia.Tapi apa? Di Asia gabisa ngapangapain."

"Ingatlah selalu bahwa Towel adalah tumor atau parasit yang harus dibasmi dari dunia persepakbolaan Indonesia, tapi Mr. X pun harus kita cari sampai dapat."

"Sampai dia mengakui dosa-dosanya pada publik, dia menjual Timnas seharga $10m di judi online bola regional Indochina untuk keuntungannya sendiri setiap kali Indonesia bermain di AFF."

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved