Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadhan 2024

Mencintai Tanah Air dengan Amal

Pemikir kebinekaan Sukidi mengajak generasi muda agar tak pernah lelah sedikit pun untuk mencintai, merawat, dan memajukan Tanah Air

Editor: galih permadi
Dok pribadi
Sukidi, Ph.D. pada ceramah buka puasa bersama di kediaman tokoh Partai Golkar, Dr. Akbar Tandjung, Jl. Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pemikir kebinekaan Sukidi mengajak generasi muda agar tak pernah lelah sedikit pun untuk mencintai, merawat, dan memajukan Tanah Air Indonesia dengan usaha dan amal.

Ajakan untuk bergotong-royong dalam setiap usaha dan amal kebajikan adalah bentuk panggilan ketuhanan dan keindonesiaan, karena iman kepada Tuhan harus disertai dengan setiap usaha dan amal kebajikan dalam kehidupan berbangsa.

Ajakan itu disampaikan doktor studi Islam dari Universitas Harvard pada acara “buka puasa bersama” di kediaman tokoh Partai Golkar, Dr. Akbar Tandjung, pada Minggu, 7 April 2024.

Sukidi, Ph.D. pada ceramah buka puasa bersama di kediaman tokoh Partai Golkar, Dr. Akbar 2
Sukidi, Ph.D. pada ceramah buka puasa bersama di kediaman tokoh Partai Golkar, Dr. Akbar Tandjung, Jl. Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Buka puasa bersama ini diinisiasi oleh sosok-sosok muda lintas generasi, agama, profesi, sektor, dan bahkan lintas partai politik dalam semangat juang bersama untuk mencintai Tanah Air Indonesia dengan usaha dan amal.

Dalam pidato sambutan, Sekar Tandjung, Ketua Partai Golkar Surakarta dan anggota DPRD terpilih Kota Surakarta, menegaskan bahwa, “dalam mencintai Indonesia ada usaha, dan dalam usaha ada karya. Rajutan ini menjadi salah satu wujud daripada usaha dan karya bersama untuk kemajuan Indonesia Raya.” 

Dalam mencintai Indonesia dengan usaha dan amal, Sukidi menyegarkan kembali pesan Bung Hatta muda saat menjadi mahasiswa berusia 26 tahun di Rotterdam dan berpidato tentang “Indonesia Menggugat” pada 22 Maret 1928: “Yang Mulia Tuan-tuan Hakim! Sekarang aku sedang siap menunggu keputusan Tuan-tuan tentang pergerakan kami.

Kata-kata Rene de Clerq, yang dipilih pemuda Indonesia sebagai petunjuk, hinggap di bibirku: Hanya ada satu tanah air yang disebut Tanah Airku. Ia berkembang dengan usaha, dan usaha itu ialah usahaku.”

Dengan mengambil inspirasi dari pidato Bung Hatta, Sukidi mengajak anak-anak muda untuk berkolaborasi dan berlomba-lomba dalam amal kebajikan untuk kemajuan Indonesia.

Mencintai Indonesia dengan amal kebajikan menjadi tanggung jawab bersama, terutama bagi generasi muda sebagai penentu masa depan Indonesia.

Kolaborasi dalam amal kebajikan itu, lanjut Sukidi, dapat diwujudkan pada kesadaran bersama untuk, pertama, membumikan nilai-nilai Pancasila dan etika luhur bangsa dalam keteladanan hidup sehari-hari; kedua, menjiwai kesadaran kebinekaan untuk hidup saling menoleransi dan menghormati antar sesama warga negara di tengah kemajemukan masyarakat;

ketiga, memperkukuh tali silaturahmi dan ikatan persaudaraan kemanusiaan di tengah kesenjangan yang meningkat; keempat, menjaga spirit persatuan dan kesatuan bangsa di tengah prasangka sosial dan polarisasi politik; dan kelima, melakukan keberpihakan konkret kepada kaum fakir, miskin, dan mereka yang terlantar di tengah kesusahan hidup rakyat.  (*) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved