Lebaran 2024
Inilah Makna Ketupat Makanan Khas Lebaran Menurut Sunan Kalijaga
Makna filosofis ketupat berasal dari bentuknya yang memiliki empat sisi dan cara pembuatannya yang unik.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Inilah Makna Ketupat Makanan Khas Lebaran Menurut Sunan Kalijaga
TRIBUNJATENG.COM - Ketika Lebaran tiba, salah satu makanan yang tidak boleh ketinggalan adalah ketupat.
Ketupat biasanya disajikan dengan opor ayam, rendang, atau sambal goreng ati.
Tetapi tahukah Anda bahwa ketupat bukan sekadar makanan lezat yang menggugah selera?

Baca juga: Hari Lebaran, Fati dan dua Anaknya Ziarah ke Makam Babe Cabita: Allah Lebih Dulu Beri Kamu Tiket
Ketupat juga memiliki makna filosofis yang mendalam bagi umat Islam yang merayakannya.
Makna filosofis ketupat berasal dari bentuknya yang memiliki empat sisi dan cara pembuatannya yang unik.
Ketupat adalah hasil dari akulturasi budaya Jawa dan Islam yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga sejak zaman Wali Sanga.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang makna filosofis ketupat dan arti khusus dari masing-masing sisinya.
Makna Filosofis Ketupat
Menurut Zenius Education, sebuah platform edukasi online, ketupat adalah hasil dari akulturasi antara budaya Jawa dan Islam.
Ketupat sudah menjadi tradisi sejak zaman Wali Sanga, yaitu sekitar abad ke-15 atau ke-16. Ketupat juga mengandung makna filosofis bagi umat Islam yang merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Dalam buku "Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia" karya Fadly Rahman, disebutkan bahwa Sunan Kalijaga menggunakan ketupat sebagai sarana untuk menyatukan budaya Jawa dan nilai Islam.
Ketupat atau kupat memiliki dua makna, yaitu "ngaku lepat" yang berarti mengakui kesalahan dan "laku papat" atau empat yang terlihat dari empat sisi ketupat.
Empat sisi ketupat memiliki makna, yaitu:
1. Lebaran
Sisi pertama ketupat melambangkan pintu maaf yang terbuka untuk sesama.
2. Luberan
Sisi kedua ketupat melambangkan kemurahan dan kedermawanan untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan.
3. Leburan
Sisi ketiga ketupat melambangkan pengampunan dosa yang telah dilakukan selama setahun.
4. Laburan
Sisi keempat ketupat melambangkan kesucian diri atau kembali bersih seperti bayi.
Fadly menjelaskan, ketupat adalah salah satu contoh dari alkulturasi budaya, yaitu proses penyesuaian budaya dengan agama Islam yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga.
Jadi, ketupat bukanlah makanan baru yang diciptakan oleh Islam, tetapi sudah ada sebelumnya dan kemudian dijadikan sebagai simbol Lebaran oleh Sunan Kalijaga.
Demikianlah penjelasan tentang makna filosofis ketupat yang merupakan salah satu simbol Lebaran bagi umat Islam.
Ketupat mengajarkan kita untuk mengakui kesalahan, berbagi dengan sesama, memohon ampun, dan menyucikan diri.
Semoga kita bisa mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam makna filosofis ketupat ini dalam kehidupan sehari-hari.
(*)
KAI Daop 5 Purwokerto Berangkatkan 393.829 Pelanggan Selama Angkutan Lebaran Tahun 2024 |
![]() |
---|
Ada 126 Ribu Penumpang Saat Arus Mudik Melalui Bandara A Yani Semarang, Meningkat 13 Persen |
![]() |
---|
Halal bi Halal di TK Negeri Ngaliyan Kota Semarang Berlangsung Penuh Akrab dan Meriah |
![]() |
---|
Sukses Sedot Animo Ribuan Masyarakat, Mas Aaf Dorong Peserta Festival Balon Udara Semakin Kreatif |
![]() |
---|
Selama Libur Lebaran 2024, Arus Lalin Kota Pekalongan Terkendali dan Kondusif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.