Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Seleb

DUDUK PERSOALAN Prilly Latuconsina Dirujak Warganet, Gegara Masak Pakai Gas Subsidi 3 Kg

Warganet ramai-ramai melayangkan kritik bahkan hujatan ke aktris sekaligus produser Prilly Latuconsina.

Editor: Muhammad Olies
KOLASE TRIBUN JATENG
Prilly Latuconsina Dihujat Seusai Ketahuan Masak Pakai Elpiji 3 Kg 

TRIBUNJATENG.COM- Warganet ramai-ramai melayangkan kritik bahkan hujatan ke aktris sekaligus produser Prilly Latuconsina.

Aksi ini dilakukan netizen usai sang artis multitalenta ini tepergok menggunakan gas elpiji 3 kilogram. Padahal mestinya, elpiji melon itu diperuntukkan bagi warga dari kalangan kurang mampu, miskin atau pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 

Lewat unggahan di Instagram, Prilly Latuconsina membeberkan asal usul tabung gas subsidi itu bisa ada di rumahnya dan ia gunakan saat memasak jelang Lebaran 2024.

Menurut pengakuannya, tabung gas subsidi tersebut merupakan pinjaman dari agen gas langganannya. Ia pun mengaku tidak sadar dengan hal itu sampai melihat komentar netizen.

Prilly menyatakan tak pernah ada niatan untuk menyembunyikan penggunaan tabung gas untuk masyarakat miskin itu. Ia pun mengaku sudah mengembalikan tabung gas subsidi tersebut ke agen langganannya tersebut.

Baca juga: Pedagang di Kudus Kesulitan Cari Stok Gas Elpiji 3 Kg, Saiful Diminta Beli Gas 12 Kg Agar Dapat Stok

Baca juga: Picu Konflik, Aturan Pembelian dengan Tunjukkan KTP Diprotes Pengusaha Pangkalan Gas Elpiji di Solo

Harga gas subsidi 3 kg

Mengutip Harian Kompas, elpiji melon adalah elpiji subsidi pemerintah untuk masyarakat miskin. Sebagaimana subsidi barang lainnya, subsidi elpiji ini bocor ke mana-mana. Banyak masyarakat yang bukan kategori miskin, tetapi menggunakannya.

Apalagi distribusinya bersifat terbuka. Akibatnya, volume penyalurannya terus membengkak setiap tahun. Anggaran negara untuk menyubsidi pun juga menggelembung. Persoalan menjadi makin pelik karena 77 persen kebutuhan elpiji dalam negeri dipenuhi dengan impor.

Latuconsina memberikan klarifikasi soal dirinya memasak
Aktris Prilly Latuconsina memberikan klarifikasi soal dirinya memasak di rumah memakai tabung gas elpiji 3 kilogram, Selasa (9/4/2024).

Ujungnya, beban keuangan negara menjadi kian berat. Apalagi jika nilai tukar dollar AS melonjak atau kurs rupiah anjlok. Imbasnya, subsidi dari APBN untuk gas ini terus membengkak.

Selama ini, berdasarkan regulasi, baik peraturan presiden maupun peraturan menteri ESDM, harga jual eceran (HJE) elpiji 3 kg di titik serah atau agen/penyalur adalah Rp 4.250 per kg atau Rp 12.750 per tabung. Sejak 2008 hingga sekarang, harga itu tak berubah.

Adapun di pangkalan, harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan oleh pemerintah daerah (pemda) masing-masing. Di tingkat pengecer atau warung-warung di Jabodetabek, harga isi ulang elpiji 3 kg berkisar Rp 19.000-Rp 21.000 per tabung.

Disparitas harga

Bila dibandingkan dengan harga gas subsidi, harga tabung gas non-subsidi dari Pertamina atau yang dikenal dengan Bright Gas cukup jauh. Harga jual elpiji 5,5 kg dan 12 kg, lantaran bukan barang subsidi, ditentukan oleh Pertamina, mengacu pada harga gas acuan kontrak (CP) Aramco. Artinya, harga jualnya akan dipengaruhi dinamika harga gas internasional.

Masih menurut catatan Harian Kompas, harga elpiji 12 kg di tingkat agen pada 2015 ialah Rp 134.000 per tabung. Sekitar delapan tahun berselang, atau per 22 November 2023, untuk Pulau Jawa-Bali, juga di tingkat agen, harga elpiji 12 kg ialah 192.000 per tabung.

Adapun harga isi ulang Bright Gas elpiji 5,5 kg di minimarket di Jabodetabek, saat ini, ialah Rp 105.000 dan Bright Gas elpiji 12 kg Rp 218.000 per tabung.

Dengan demikian, apabila dihitung per kilogramnya, maka harga gas elpiji Rp 19.000 untuk tabung isi 5,5 kilogram, dan Rp 18.000 untuk tabung isi 12 kg. Bandingkan dengan harga elpiji 3 kg, yang jauh lebih terjangkau, meski sudah di atas HET daerah masing-masing.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved