Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Danramil Aradide Papua Dibunuh OPM, TNI-Polri Buru Pelaku

Dalam video tersebut terlihat ia menggunakan motor trail, kemudian terdengar suara tembakan.

IST
ILUSTRASI Garis Polisi (Police Line). - Freepik/kjpargeter 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Danramil 04 Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey ditemukan tewas di ruas jalan Trans Enarotali-Aradide, Kampung Pasir Putuh, Eledide, Kabupaten Paniai, Papua.

Video yang beredar di dunia maya memperlihatkan Oktovianus Sogalrey melintas di daerah sepi di Kampung Pasir Putih, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada Rabu (10/4/2024) sore.

Dalam video tersebut terlihat ia menggunakan motor trail, kemudian terdengar suara tembakan.

Baca juga: Danramil di Papua Ditemukan Tewas di Jalan, Ada Luka Sabetan Sajam di Kepala Belakang, Motor Hilang

Perlakuan keji sekelompok orang terhadap Oktovianus juga diperlihatkan yang ditengarai menjadi penyebab luka robek di kepala belakang dan beberapa luka lainnya.

Video tersebut cocok dengan kronologi yang dijelaskan oleh Kapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan.

Candra mengatakan, Oktovianus keluar dari Markas Koramil 1703-4/Aradide, Rabu sekitar pukul 16.00 WIT, menggunakan sepeda motor.

Namun, hingga Kamis pagi, kabar Oktavianus menghilang.

Ia tak kunjung kembali ke Markas.

Para prajurit TNI yang juga bawahan Oktovianus berinisiatif mencari komandannya itu.

Namun, Oktovianus ditemukan tak bernyawa, dengan kondisi luka berat di sekujur tubuhnya, luka sobek di bagian kepala, dan beberapa luka yang belum diidentifikasi.

Jasadnya ditemukan pukul 09.00 WIT.

Jasadnya tergeletak di ruas jalan Trans Enarotali-Aradide, Kampung Pasir Putuh, Eledide, Kabupaten Paniai.

Candra mengatakan, pembunuhnya tak lain adalah kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang kini disebut TNI sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM," jelas Candra ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (12/4/2024).

TNI-Polri buru para pelaku

Para pelaku yang sudah teridentifikasi sebagai bagian dari OPM kini dalam pengejaran.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan, pihaknya tak akan tinggal diam atas perlakuan keji anggota OPM yang dilakukan kepada Oktovianus.

"Aparat keamanan TNI-Polri melakukan pengejaran terhadap OPM pelaku biadab ini," ujarnya.

Nugraha juga menyebutkan, yang dilakukan oleh OPM adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dengan mengambil hak hidup dari Oktovianus.

 Ia bahkan menyebut sebagai pelanggaran HAM yang berat.

Pasalnya, pembunuhan yang dilakukan kepada Oktovianus dilakukan secara keji dengan tembakan dan sabetan senjata tajam ke bagian kepala dan tangan.

"Apa yang dilakukan OPM adalah pelanggaran HAM berat," paparnya.


Setelah ditemukan, jenazah Oktovianus disebut diantarkan ke pemulasaraan jenazah di RSUD Paniai.

Kemudian, jenazah diantarkan dalam perjalanan darat menuju Nabire untuk disemayamkan di rumah keluarga.

Situasi di Paniai Kondusif

Meski peristiwa kekerasan yang mengakibatkan kematian Danramil Aradide terjadi, situasi di wilayah Paniai disebut masih dalam keadaan kondusif.

Nugraha mengatakan, situasi masih aman terkendali karena penjagaan terus diperketat dan para pelaku pembunuh Oktovianus dalam pengejaran.

"Situasi saat ini di wilayah Paniai dalam situasi kondusif," kata Nugraha.

Meski dalam kondisi kondusif, tindakan pembunuhan Oktovianus telah mencederai upaya perdamaian dan keamanan yang dibangun di Papua.

Komitmen Panglima TNI

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan, tidak akan main-main menumpas Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Pasalnya, OPM sudah menciptakan teror, bahkan melakukan tindakan kekerasan kepada masyarakat dan TNI-Polri.

"Masak harus kita diamkan seperti itu. Dia kombatan membawa senjata, saya akan tindak tegas untuk apa yang dilakukan oleh OPM. Tidak ada negara dalam satu negara," kata Agus dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Puspen TNI, Kamis (11/4/2024). 

Agus menjelaskan, di Papua bisa saja TNI melakukan operasi yang berbeda sesuai tingkat kerawanan konflik. Menurutnya, TNI punya metode sendiri untuk menyelesaikan masalah.

"Mungkin di Papua penanganannya berbeda dengan di wilayah lain. Kita punya metode sendiri untuk penyelesaian masalah, senjata ya lawannya senjata," ujar Agus.

Kendati begitu, TNI tetap mengutamakan operasi teritorial demi merangkul masyarakat di sana. Selama ini, lanjut Agus, TNI sudah melakukan berbagai bantuan pelayanan kepada masyarakat seperti membangun sekolah dan mengajar anak-anak.

"Tetapi selalu diganggu. Selalu diganggu. Dua hari yang lalu diganggu juga, padahal kita kan memberikan bantuan pelayanan masyarakat kepada masyarakat di sana. Masa harus didiamkan?" ujar Panglima TNI. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Pembunuhan Danramil 04 Aradide: Dibunuh OPM, Kondisi Paniai Masih Kondusif"

Baca juga: TNI Ubah Penyebutan KKB Jadi OPM, Panglima Ungkap Alasannya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved