Wonosobo Hebat

Pemkab Wonosobo Upayakan Penurunan Stunting Melalui Pengukuran Lila dan Kampanye Aksi Gizi

Ist. Pemkab Wonosobo   
Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar saat membuka kegiatan pencanangan gerakan pengukuran lingkar lengan atas (Lila) dan gerakan aksi bergizi di SMP Negeri 2 Kertek, Jum'at (19/4/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Pemkab Wonosobo Gelar pencanangan gerakan pengukuran lingkar lengan atas (Lila) dan gerakan aksi bergizi di SMP Negeri 2 Kertek, Jum'at (19/4/2024).


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Jaelan mengatakan, kegiatan ini merupakan inovasi baru dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk penanganan stunting.


Di dalamnya melalui deteksi dini Lingkar Lengan Atas pada 5 sasaran, yaitu anak-anak remaja putri, calon pengantin kemudian ibu hamil, ibu menyusui dan Wanita Usia Subur (WUS).


"Inovasi baru ini sinergi antara TP PKK Kabupaten, Dinas PPKBPPPA, Dinkes, Diskominfo, Disdikpora dan Bappeda secara bersama-sama ini, kita yakin bahwa angka stunting bisa terus kita turunkan bisa kita cegah di Kabupaten Wonosobo," ungkapnya.


Menurutnya, bersamaan dengan kampanye aksi bergizi, ada 3 langkah yang di lakukan antara lain pertama yaitu makan dengan gizi seimbang, kedua aktivitas fisik dengan senam dan ketiga melalui pemberian minum tablet tambah darah yang akan di konsumsi rutin setiap minggu bagi para remaja putri.


Harapannya melalui kegunaan serta bentuk dari program ini adalah dapat melihat kekurangan energi kronis (KEK) yang berlangsung menahun karena dalam pencegahan stunting ukuran lingkar lengan dapat menentukan dampak kesehatan ke depan. 


Dijelaskannya, untuk ukuran lingkar lengan sendiri, pada anak usia 10-14 tahun ada di angka atasnya tidak boleh kurang dari 16 sentimeter, sedangkan usia 15-17 tahun 18,5 sentimeter dan usia 18 tahun ke atas 23,5 sentimeter.


"Artinya dengan pengukuran Lila serentak ini kita sudah dapat memetakan mulai dari remaja putri mana yang kira-kira memiliki resiko kekurangan energi kronis, sehingga dapat menjadi basis kita dalam mengintervensi dengan pemberian makanan tambahan yang memiliki protein hewani," pungkasnya.


Sementara itu, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar menyampaikan, melalui pencanangan ini merupakan upaya membangun sejak awal agar remaja-remaja putri sehat sejak dini.


"Sehingga ketika nanti sudah mulai menapaki langkah dewasa dan menikah akan memiliki keturunan yang sehat, punya gizi yang cukup dan kesehatan yang bagus untuk menunjang kehidupan anak-anak untuk pencegahan stunting," ungkapnya.


Untuk mencapai target 14 persen di tahun ini tentunya harus dilakukan dengan kerja keras dan menggerakkan sinergitas. 


Melalui intervensi yang cukup masif dalam kurun waktu 3 tahun terakhir yang dilakukan Pemkab Wonosobo mampu menurunkan angka yang semula ada pada besaran 28,1 persen menjadi 22,7 persen dan terakhir melalui gerakkan serentak penanganan stunting angkanya sudah 15,2 persen.


"Dan itu saya kira akan menjadi gerakan serta motivasi kita bersama, saling bersinergi dan berkolaborasi dari berbagai banyak pihak terkait untuk kesehatan anak-anak remaja di Wonosobo khususnya pada tingkat pelajar SLTP," terangnya.


Selain pencanangan Lila kegiatan ini juga dikemas dengan Gerakan Nasional Aksi Bergizi melalui Kampanye Aksi Bergizi, yang melibatkan remaja putri sebagai penerima manfaat.


Pemerintah berharap kegiatan hari ini dapat memotivasi sekolah-sekolah lain untuk ikut melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi secara rutin.


Kegiatan ini sebagai bentuk upaya peningkatan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri, yang muaranya mendukung pencegahan stunting secara nasional. 


"Saya minta kepada segenap jajaran SMP Negeri 2 Kertek untuk dapat melaksanakan Gerakan Serentak Pengukuran Lila dan Kampanye Aksi Bergizi ini dengan baik. Kolaborasikan program ini dengan program lain seperti Jumat Berseri dan sejenisnya, guna mengoptimalkan edukasi dan advokasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan stunting," tandasnya. (ima)