Sering Dijodoh-jodohkan, Diandra Marsha Ungkap Alasan Tak Bisa Menikah dengan El Rumi Padahal Sepupu

Sering Dijodoh-jodohkan, Diandra Marsha Ungkap Alasan Tak Bisa Menikah dengan El Rumi Padahal Sepupu

TRIBUNJATENG.COM - Keponakan Maia Estianty, Diandra Marsha, kerap menjadi sorotan.

Parasnya yang cantik tak jarang membuat Diandra Marsha dijodoh-jodohkan dengan ketiga anak Maia Estianty.

Saat menjadi bintang tamu podcast Nadia Alaydrus, Diandra Marsha mengaku paling sering dikira berpacaran dengan El Rumi.

"Dikira kamu mungkin ada hubungan something ternyata sepupu," kata Nadia Alaydrus.

Bahkan, Diandra Marsha tetap dijodoh-jodohkan dengan El meskipun sudah menjelaskan bahwa keduanya sepupu.

"Sepupu aja di komen-komen tuh banyak yang 'Udah nikah aja sama sepupu boleh kok, Kak.'" terang Diandra Marsha.

"Boleh," ujar Nadia Alaydrus menanggapi.

"Oh iya?" Tanya Diandra Marsha.

"Tapi kan kita langsung 'Hah' (kaget) gitu," imbuh dia.

Ternyata, ada alasan Diandra Marsha tidak bisa menikah dengan El Rumi meskipun keduanya bersepupu.

Pasalnya, Diandra Marsha dan El Rumi merupakan saudara sepersusuan.

"Soalnya kebetulan kita tuh sepersusuan dulu pas kecil, jadi haram. Kayaknya ya," tutur Diandra Marsha.

"Sepersusuannya sama siapa?" Tanya Nadia.

"Sama El," jawab Diandra Marsha.

Diandra Marsha sendiri merasa memiliki banyak kemiripan dengan El Rumi sebagai saudara sepersusuan.

"Tapi lucunya ternyata kan aku sama El saudara sepersusuan.

Nah kalau sepupu pasti ada mirip-miripnya, tapi masih mirip (saudara) kandung kan.

Nah waktu kita lagi nonton Coldplay di Manchester itu, ternyata waktu liburan bareng kan kelihatan tuh belang-belangnya.

Aku tuh banyak nonton kemiripan 'Oh ternyata kita memang saudara sepersusuan.' Secara sifat," papar Diandra Marsha.

Saat itu, Diandra Marsha melihat bagaimana El Rumi sibuk memutuskan transportasi untuk ke venue konser Coldplay.

Padahal, Diandra Marsha menduga bahwa selama berlibur ia akan sering naik taksi.

Sebab, sepupu-sepupunya adalah anak artis yang terbiasa hidup nyaman.

"Kayak misal mereka kan anak artis ya, maksudnya born and raised enak gitu.

Kalau aku kan kayak ya udah kita rakyat aja. Pas di sana kukira kita bakal naik taksi terus.

Terus si El kayak 'Udah gak usah naik Uber, naik busway aja.'

Terus aku kayak 'Mirip ini.'" jelas Diandra Marsha.

Berbeda dengan Al Ghazali yang terkesan hanya ikut dan bayar, El Rumi mencari cara agar bisa sampai tujuan dengan biaya ekonomis.

"Pokoknya aku menemukan banyak kemiripan.

Kalau Al memang kayak ngikut aja terus bayar, yang penting bayar.

Kalau yang mikir banget itu El," tandas Diandra Marsha.

Hukum Menikahi Sepupu dalam Islam

Dikutip dari Kompas.com, dari keterangan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh mengatakan, menikahi sepupu sendiri diperbolehkan dalam hukum Islam.

Kepada Kompas.com, Asrorun menjelaskan, saudara perempuan yang merupakan anak paman atau bibi, baik dari bapak maupun ibu, tidak termasuk yang diharamkan untuk dinikahi.

"Sepupu, dalam arti anaknya paman atau bibi tidak termasuk muharramat minan nisa, tidak haram untuk dinikahi," imbuh Asrorun.

Sedangkan beberapa orang yang tak boleh dinikahi adalah ibu, anak, saudara, bibi, keponakan serta saudara sepersusuan.

"Di antaranya, ibu, anak perempuan, saudara perempuan, bibi (saudara ayah dan saudara ibu), keponakan pr (anak r dari saudara), saudara sesusuan," ujar Asrorun.

Hal ini sesuai pada Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 23 yang berarti:

“Diharamkan atas kamu menikahi ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara ayahmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara-daudara perempuan sesusuan, ibu-ibu istrimu (mertu), anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu menikahinya, dan diharamkan bagimu istri-istri anak kandungmu (menantu) dan diharamkan mengumpulkan dalam pernikahan dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau, sunggung Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang." (*)